Monday, November 12, 2007

Mengapa Tidak Boleh Masuk Makkah dan Madinah?

Ada orang yang bertanya mengapa orang non-Muslim tidak boleh masuk Mekkah dan Madinah? Bukankah orang Islam boleh masuk ke Vatican meskipun mereka bukan Kristian?
Menurut saya, mereka berusaha membandingkan Vatican dengan Mekkah tidaklah pas. Karena Vatican City adalah ibukota Vatican, mungkin lebih pas kalau mereka membandingkannya dengan Riyadh, ibukota Saudi Arabia. Setahu saya, orang-orang non-Muslims boleh berkunjung ke Riyadh atau ke kota-kota lainnya Saudi Arabia, tapi bukan Mekkah dan Madinah yang dikhususkan buat orang Islam saja.

Vatican jelas berbeda dengan Mekkah. Vatican bukanlah kota historis yang dibangun oleh seorang Nabi ataupun memilik peraturan khusus dalam kitab suci Kristen. Kalau misalnya memang tertulis aturan di Bible bahwa non-Christians tidak boleh memasuki Vatican, apakah benar kalau non-Christians bisa memaksakan kehendak untuk masuk juga meskipun jelas-jelas dilarang?

Mekkah adalah kota historis yang memiliki tempat istimewa dalam keimanan umat Islam. Di Mekkah berdiri Masjidil Haram dan Ka'bah yang dalam keyakinan umat Islam dibangun Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sebagai tempat ibadah kepada Allah SWT semata. Meskipun daerah ini pernah berubah menjadi tempat penyembahan berhala di era paganism, daerah ini berhasil dibersihkan kembali oleh Nabi Muhammad SAW (dengan perjuangan berat selama 23 tahun lamanya) menjadi pusat ibadah tauhid umat Islam sedunia yang bisa ditemui aturan-aturannya di dalam Al Qur'an. Apakah kini orang-orang Islam hendak dipaksa untuk membuang keistimewaan tempat ini dari iman mereka? Dari mana logikanya?

Mungkin bisa kita lihat analoginya. Misalnya kita kaya raya punya rumah dan villa. Lalu kita undang teman-teman ke villa, tapi tidak ke rumah yang khusus buat keluarga saja. Apakah logis pendapat orang yang menuduh kita TIDAK TOLERAN karena tidak memperbolehkan orang luar masuk ke rumah kita (di mana hanya keluarga yang boleh masuk)? Kalau ia mulai main paksa, tindakannya bisa diadukan dengan tuduhan trespassing.

Ini serupa dengan mereka yang memaksakan kehendak agar orang Islam membolehkan mereka masuk ke tempat milik umat Islam yang dikhususkan buat "keluarga", sesama umat Islam saja. Mengapa umat Islam dituduh tidak toleran serta dijelek-jelekkan imagenya. Yes, it sounds childish ("here come inside my house, now let me enter your house!") but that's what we feel from such an attitude.

Wallahu'alam.

No comments: