Thursday, December 04, 2008

Reading habits di Indonesia

Waktu saya liburan ke Jakarta summer lalu toko2 buku penuh dengan pengunjung, Gunung Agung, Gramedia, Wali songo, etc, mulai dari anak2, remaja, bapak2, ibu2, kakek2 dan nenek2. Tapi kalau di bis atau angkutan umum saya kurang tahu. Tapi kalau berdasarkan pengalaman dulu sih banyak orang yang baca koran waktu berangkat ke kantor di bis (yang kebagian duduk). Saya sendiri prefer nggak membaca di angkutan umum (kecuali terpaksa, misalnya last minute study before exam :-)) karena biasanya pusing soalnya bergerak2 terus, apalagi kalau supirnya nyetirnya ngerem ngegas ngerem ngegas... wah bisa mabok deh... :-)

Non-Muslim yang komentar tsb kayaknya memang sudah alergi dengan yang namanya Islam dan Muslim. Jadi mudah aja mengeneralisasi sampai mengklaim taruhan segala (diragukan tuh klaim taruhannya :-)). Tapi dulu ada juga non-Muslim yang komentar, bahwa gampang menebak suatu negara yang dikunjungi itu negara Muslim atau bukan, lihat saja dari kebersihan airport atau pelabuhannya. Kalau kotor dan jorok (apalagi WC nya) pasti negara Muslim. Nah kalau yang ini rasa2nya kok benar ya... (mudah2an salah...)

Di Portland, organisasi Islam di sini beberapa kali nggak bisa nyewa tempat2 untuk big celebration (our Islamic centers -masjids and schools- do not have big space for this), gara2nya adalah masalah kebersihan ini. Biasanya sehabis celebration, restroomnya kotor dan jorok. Restroomnya udah kayak kamar mandi aja, air dan tissue di mana2. Mungkin yang ambil wudhu dan istinja banyak yang pakai air, tapi kemudian tidak dibersihkan dan dikeringkan kembali. Ini pelajaran buat kita Muslim yang katanya diajarkan Nabi "Kebersihan adalah sebagian dari Iman", tapi kok kenyataannya tidak demikian. Malah mencoreng image Islam.

Mudah2an kebiasaan buruk ini bisa diperbaiki sehingga umat Islam tidak lagi dituduh sebagai umat yang kotor dan jorok, tapi sebagai umat yang bersih dan sehat serta indah membawa rahmat. Tidak lagi buruk seperti yang disangka banyak orang. Amin.

Wallahu'alam.

No comments: