Wednesday, December 17, 2008

Islam buat semua manusia

Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa Islam itu bukan untuk
segenap manusia tapi hanya untuk bangsa Arab saja. Tulisan ini
berusaha untuk membahas pendapat tersebut berdasarkan logika,
ayat2 Al Qur'an, dan hadits serta sirah Nabi SAW.

Tolong dikoreksi dan ditambahkan bila ada yang salah atau kurang.

I. BERDASARKAN LOGIKA

Argument biasa yang digunakan mereka adalah:

1. Al Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab
2. Bahasa Arab hanya dimengerti oleh orang2 Arab
3. Jadi, Al Qur'an ditujukan hanya untuk orang2 Arab, karena orang2
selain Arab akan tidak mengerti isinya.

Kalau kita lihat argument di atas sekilas tampaknya logis. Tapi kalau
dianalisa lebih dalam, pada premise ke 2 terdapat kesalahan: "Bahasa
Arab hanya dimengerti oleh orang2 Arab" - apa benar hal ini?

Ternyata tidak. Bahasa Arab bisa dipelajari dan dimengerti oleh
banyak orang yang mother tounge mereka bukan Arab. Banyak orang2 non-
Arab yang ahli dalam bahasa Arab padahal bahasa native mereka bukan
Arab. Apakah mustahil bagi Tuhan untuk menurunkan petunjuk kepada
semua umat manusia dalam satu macam bahasa di dunia, mengingat semua
manusia diberi kemampuan untuk berpikir dengan akal mereka sehingga
mampu mempelajari berbagai bahasa di dunia? Jelas tidak mustahil.

Imagine, for the sake of argument, Tuhan semesta alam hendak
menurunkan wahyu petunjuk kepada seluruh umat manusia. Bahasa apakah
yang harus digunakan? English, Japanesse, French, Russian, Hindi,
Javanesse, Minangkabau, Ambonesse, atau ribuan bahasa lainnya? Apapun
pilihannya, orang yang tidak bisa bahasa wahyu yang dipilih tentunya
akan protes pula. Misalnya wahyu diturunkan dalam bahasa Belanda,
orang2 Jepang akan protes. Begitu pula semua orang yang tidak bisa
bahasa Belanda.

Lalu mengapa tidak digunakan bahasa universal saja yang semua orang
mengerti maksudnya? Apakah ada satu universal spoken language saat
ini yang digunakan oleh semua bangsa di dunia? Tidak ada. Yang ada
juga kemungkinan menggunakan metode "inspiration" / ilham yang
diberikan kepada utusannya. Kalau demikian halnya, bagaimana caranya
utusan Tuhan ini menyampaikan pesan/wahyu yang diterima melalui
inspirasi/ilham kepada orang2 lainnya? Tentunya bahasa native yang
digunakan utusan tsb. Bagaimana mungkin kalau orang yang menerima
wahyu itu adalah orang Arab sedangkan bahasa yang dipakainya untuk
mengkomunikasikan wahyu ini dalam English yang tidak dimengertinya?


II. BERDASARKAN AYAT2 AL QUR'AN

Ayat2 Al Qur'an yang digunakan untuk menunjukkan bahwa Al Qur'an itu
diperuntukan untuk orang Arab saja:

1. Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab,
supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan
penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan
(pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan
padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.
(42:7)

2. Dan ini (Al Quraan) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang
diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan
agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan
orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman
kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quraan)
dan mereka selalu memelihara sembahyangnya. (6:92)


Ayat di atas sama sekali tidak bisa dijadikan dasar untuk
menyimpulkan bahwa Al Qur'an itu hanya untuk orang Arab saja. Ada dua
alasan:

1. Ayat 42:7 itu merefer kepada Muhammad SAW sebagai penerima wahyu
dari Tuhan, yang merupakan seorang Arab, yang lahir dan dibesarkan
serta menjalani kehidupan beliau di wilayah jazirah Arab. Tidaklah
dapat diterima kalau Allah SWT yang telah memilih Nabinya dari bangsa
Arab ini menurunkan wahyuNya kepada beliau dalam bahasa yang tidak
bisa dimengerti olehnya. Ini dijelaskan Allah SWT dalam ayat berikut:


Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa
kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada
mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan
memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan
Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (14:4)


2. Dalam ayat 42:7 dan 6:92, disebutkan bahwa Muhammad SAW, setelah
menerima wahyu dari Allah SWT, berkewajiban untuk menyampaikannya
kepada orang2 yang berada di sekelilingnya sejak ia menerima wahyu
yang pertama. Karena beliau lahir dan dibesarkan di Mekkah (Ummul
Qura'), beliau berkewajiban menyampaikan pesan Ilahi ini pertama kali
kepada keluarga beliau, lalu karib kerabat beliau, kemudian sahabat2
beliau, lalu semua orang di kota di mana beliau tinggal. Kemudian
berlanjut sesuai dengan kapasitas beliau sebagai manusia, da'wah
kepada orang2 di luar Mekkah. Ini termasuk Thaif, Madinah, dan kota2
lain di jazirah Arab. Ini logis saja. Yang tidak logis itu kalau
misalnya setelah menerima wahyu, beliau diwajibkan menyampaikan pesan
Ilahi itu pada orang2 yang berada di wilayah yang sama sekali tidak
pernah dan tidak mampu beliau datangi. Logikanya, wahyu Ilahi harus
disampaikan dulu kepada orang2 terdekat lalu ke orang2 sekitarnya.
Penduduk sekitar dan di luar Mekkah bisa diartikan daerah2/kota2 yang
berada diartikan di luar jazirah Arab (bangsa2 non-Arab lainnya).

Kalau kita mau lihat banyak ayat2 lainnya dalam Al Qur'an, jelas
sudah bahwa Allah SWT menurunkannya untuk petunjuk seluruh umat
manusia, bukan hanya orang2 Arab saja. Di dalam Al Qur'an selalu
digunakan kata panggilan "YA AYYUHANNAS" (O Mankind), "YA BANI ADAM"
(O Children of Adam), bukan "YA AYYUHAL QAUM" atau "YA QAUMUL
A'RAB", atau semisalnya.  Ini jelas2 membuktikan EXPLISITLY bahwa ayat2
Al Qur'an diperuntukkan bukan hanya untuk orang Arab saja. Kalau kita
lihat sastra2 prosa maupun puisi yang ditulis zaman sebelum Islam,
tidak akan dijumpai redaksi kata yang sama seperti yang digunakan Al
Qur'an ini. Untuk lebih jelasnya coba baca ayat2 berikut ini:

Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Qur'an) kepada
hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam
(25:1)


Hai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan perempuan. Dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya saling mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di sisi Allah di antara kalian adalah orang yang paling
bertaqwa" (49: 13).


Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan),
maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah
menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan
di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah
berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan
kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-
keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka
Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran
tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan
Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan
yang lurus. (2:213)


Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi
pembantu bagi sebagian yang lain". (17:88)


Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al
Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk
yang paling banyak membantah.(18:54)


Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat
kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-
pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (2:27)


Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu
yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang
bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran ter-
hadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (7:35)


Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu
tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu" (36:60)


Ayat2 di atas jelas2 menggunakan redaksi kata merefer ke "umat
manusia" bukan hanya "orang Arab" saja. Kalau dilihat kata yang
digunakan adalah "An-Naas", bukan "Qawm" atau "A'rab". Kata "An-Naas"
ini kata khusus digunakan untuk merefer kepada MANKIND, bukan THE
PEOPLE of CERTAIN CULTURE or TRIBES. Begitu pula kata "Bani Adam"
(Children of Adam)ini panggilan khusus dalam bahasa Arab untuk umat
manusia, bukan untuk orang2 Arab saja. Jadi jelas redaksi2 kata di Al
Qur'an menggunakan reference kepada umat manusia, tidak pernah
dijumpai reference kepada bangsa Arab saja. Orang2 yang beralasan
bahwa kata tersebut merefer ke bangsa Arab saja jelas tidak memiliki
pengetahuan mengenai penggunakan kata bahasa Arab ini.

Sekarang mengenai misi kerasulan Nabi Muhammad SAW yang dituduh
sebagian orang beliau hanya diutus untuk bangsa Arab, selain dari
keterangan yang telah jelas di atas, bisa kita lihat lagi ayat2
lainnya dalam Al Qur'an yang menjelaskan peranannya sebagai Rasul
buat segenap umat manusia:


Katakanlah (hai Muhammad), 'Wahai seluruh manusia! Sesungguhnya aku
adalah utusan Allah untuk kamu semua'" (7:158)

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam. (21:107)

Dan kamu sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap
seruanmu ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam.
(12:104)

Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka
ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah
kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quraan)." Al-Quraan itu tidak lain
hanyalah peringatan untuk seluruh ummat. (6:90)

Al Qur'an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.
(38:87)

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik. (3:310)


Jelas bahwa dalam banyak ayat2 Al Qur'an EXPLISITLY disebutkan bahwa
Al Quran itu diturunkan untuk segenap umat manusia dan Nabi Muhammad
SAW itu diutus juga kepada mereka semuanya, bukan hanya untuk bangsa
Arab saja.



III. BERDASARKAN HADITS DAN SIRAH NABI MUHAMMAD SAW


Jelas pula dalam hadits dan sirah dijelaskan bahwa Nabi SAW
menyatakan sendiri bahwa misi kerasulannya adalah untuk umat manusia
bukan hanya untuk bangsa Arab saja.

"Setiap nabi diutus sebelumku hanya untuk kaum/umatnya, sedangkan aku
diutus untuk seluruh umat manusia." (HR. Muslim)

Nabi SAW mengirimkan surat2 mengajak masuk Islam kepada raja2 dan
pembesar2 di seluruh kerajaan2 jazirah Arab dan negara2 tetangganya.
Nabi SAW juga menyurati kaisar Heraclius (Romawi) dan Kisra (Persia)
mengajak mereka masuk Islam pula. Beberapa surat Nabi SAW ini yang
terlihat tulisan dan cap stempel cincin beliau, masih bisa ditemukan
di beberapa museum hingga saat ini.

Kalau kita lihat sahabat2 Nabi SAW pun berbeda rasnya. Tidak hanya
dari kalangan Arab saja. Misalnya Salman dari Persia, Suhaib dari Romawi,
Bilal dari Afrika. Salman dari Persia pernah menceritakan pengalamannya
dari Persia berkelana meninggalkan agama penyembah api untuk mencari
kebenaran dari gereja ke gereja, dan terdorong hatinya mendengar berita
kedatangan Nabi dari jazirah Arab, sehingga ia merelakan dirinya
menjadi budak di Madinah untuk berjumpa diam2 untuk mentest Nabi SAW
yang mengklaim dirinya sebagai utusan Tuhan tsb. Orang ini dari
Persia sudah mendengar berita akan kedatangan Nabi SAW. Ini sebagai
suatu bukti lagi bahwa Nabi SAW ini dijanjikan kedatangan di
manuscript2 kitab suci agama2 wahyu di setiap umat sebelum
kedatangannya.


Dalam khutbah terakhir beliau SAW di haji perpisahan, jelas2 beliau
menyerukan pesannya kepada semua umat manusia dengan tidak membedakan
antara Arab maupun non-Arab. "Tidak ada keistimewaan Arab dari non-
Arab, begitu pula vice-versa kecuali ketaqwaannya kepada Allah SWT".
(Baca sirah Ibn Hisyam tentang khutbah terakhir ini).

Kalau ada orang yang bilang, Nabi SAW itu tidak tahu misinya dan
berani melanggar perintah Allah SWT dalam Al Qur'an, jelas ia tidak
bisa menggunakan akalnya. Kalau Nabi utusan Tuhan saja bisa melanggar
ajaran Tuhannya, buat apa lagi dipercaya semua kata2nya termasuk yang
dibawanya dan diklaimnya wahyu dari Tuhan? Kalau ia seorang yang suka
berbohong dan berani membuat pemalsuan atas nama Tuhannya, apakah
masih waras kalau kita masih menganggap Al Qur'an itu benar wahyu
yang dikirim Tuhan kepadanya?

Kesimpulannya, kalau anda membaca Al Qur'an dengan benar, jelas anda
akan jelas melihat Islam ini diturunkan bukan hanya untuk orang2 Arab
saja tapi juga untuk non-Arab. Karena jelas dari tiga dasar di atas:
logika, ayat2 Al Qur'an, hadits dan sirah Nabi, explisitly
menyebutkan bahwa Islam itu diperuntukkan buat semua umat manusia,
bukan hanya Arab saja.

Wallahu'alam bi shawab.

Mudah2an bermanfaat.

No comments: