Wednesday, December 17, 2008

Bahasa Arab bahasa Tuhan?

Dalam ilmu bahasa dikenal adanya pelajaran dasar/struktur rules basic grammarnya yang bisa dilihat kesamaannya dalam berbagai bahasa dunia (misalnya pronoun, verb, etc). Sehingga walaupun syntaxnya berbeda, orang2 bisa mempelajari bahasa manapun dengan menggunakan dasar2 ini. Mungkin ini bisa dilihat kesamaannya dengan dasar2 dalam matematika (rules of addition, substraction, etc) dan juga cinta (care, emphaty, jealousy, etc).  :-)

Mengenai pendapat yang bilang bahwa bahasa Arab adalah bahasanya Tuhan, IMHO karena ini masalah ghaib, maka harus ada dasarnya dari wahyu (Qur'an/hadits shahih). Kalau secara logika, menurut saya pendapat tsb tampak membatasi ilmu Tuhan yang Al-'Alim, Omniscient, Maha Tahu segalanya. Dan kalau kita lihat dari sejarah, kitab2 yang terdahulu juga tidak diturunkan dalam bahasa Arab (e.g. Taurat dalam Hebrew, Injil dalam Aramaic). Juga saya pernah baca bahwa di dekat Ka'bah, di Maqam Ibrahim (batu tempat injakan Nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah) terdapat ancient inscription yang bukan Arab tapi lebih menyerupai ancient Himyarite atau ancient Hebrew (ref: "Islam: a general picture" Dr.M.Hamidullah).

Mengenai pendapat yang bilang bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang akan digunakan dalam surga nanti saya cari ternyata ada hadits dalam kitab "Syu'abul Iman" karya Imam Baihaqi:

"Cintailah bangsa Arab karena tiga hal: aku adalah seorang Arab, Al Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, dan bahasa di dalam surga adalah bahasa Arab"

Hadits serupa juga bisa ditemui dalam Misykat AlMasabih dan Mustadraknya Imam Hakim.

Mungkin yang ahli hadits bisa mencari tahu status shahih atau tidaknya sanad dari hadits ini. Atau kalau dilihat dari segi matan, mungkin bisa dipahami bahwa maksudnya adalah salah satu bahasa yang digunakan di dalam surga adalah bahasa Arab. Tapi tidaklah mustahil bahkan sangat mudah bagi Allah untuk membuat kita semua nanti bisa memakai satu bahasa.

At the end, IMHO, terserah Allah SWT bahasa apa nanti yang akan digunakan manusia di dalam surga. We should not spend too much time on figuring this out (conjectures) since it really would not make much difference for us. Yang penting adalah bagaimana kita berusaha untuk bisa mencapai ke sana. Mudah2an Allah SWT memudahkan semua urusan dan tujuan kita. Amin.

Wallahu'alam.

PS: Masih berhubungan dengan bahasa Arab, bagi kita ingin mempelajarinya, ini ada link dari Islamic Center in Toronto yang sangat bermanfaat:

http://www.lqtoronto.com/videos.html

Semua seri videonya dipost dalam website tsb.

Mudah2an bermanfaat.

Islam buat semua manusia

Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa Islam itu bukan untuk
segenap manusia tapi hanya untuk bangsa Arab saja. Tulisan ini
berusaha untuk membahas pendapat tersebut berdasarkan logika,
ayat2 Al Qur'an, dan hadits serta sirah Nabi SAW.

Tolong dikoreksi dan ditambahkan bila ada yang salah atau kurang.

I. BERDASARKAN LOGIKA

Argument biasa yang digunakan mereka adalah:

1. Al Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab
2. Bahasa Arab hanya dimengerti oleh orang2 Arab
3. Jadi, Al Qur'an ditujukan hanya untuk orang2 Arab, karena orang2
selain Arab akan tidak mengerti isinya.

Kalau kita lihat argument di atas sekilas tampaknya logis. Tapi kalau
dianalisa lebih dalam, pada premise ke 2 terdapat kesalahan: "Bahasa
Arab hanya dimengerti oleh orang2 Arab" - apa benar hal ini?

Ternyata tidak. Bahasa Arab bisa dipelajari dan dimengerti oleh
banyak orang yang mother tounge mereka bukan Arab. Banyak orang2 non-
Arab yang ahli dalam bahasa Arab padahal bahasa native mereka bukan
Arab. Apakah mustahil bagi Tuhan untuk menurunkan petunjuk kepada
semua umat manusia dalam satu macam bahasa di dunia, mengingat semua
manusia diberi kemampuan untuk berpikir dengan akal mereka sehingga
mampu mempelajari berbagai bahasa di dunia? Jelas tidak mustahil.

Imagine, for the sake of argument, Tuhan semesta alam hendak
menurunkan wahyu petunjuk kepada seluruh umat manusia. Bahasa apakah
yang harus digunakan? English, Japanesse, French, Russian, Hindi,
Javanesse, Minangkabau, Ambonesse, atau ribuan bahasa lainnya? Apapun
pilihannya, orang yang tidak bisa bahasa wahyu yang dipilih tentunya
akan protes pula. Misalnya wahyu diturunkan dalam bahasa Belanda,
orang2 Jepang akan protes. Begitu pula semua orang yang tidak bisa
bahasa Belanda.

Lalu mengapa tidak digunakan bahasa universal saja yang semua orang
mengerti maksudnya? Apakah ada satu universal spoken language saat
ini yang digunakan oleh semua bangsa di dunia? Tidak ada. Yang ada
juga kemungkinan menggunakan metode "inspiration" / ilham yang
diberikan kepada utusannya. Kalau demikian halnya, bagaimana caranya
utusan Tuhan ini menyampaikan pesan/wahyu yang diterima melalui
inspirasi/ilham kepada orang2 lainnya? Tentunya bahasa native yang
digunakan utusan tsb. Bagaimana mungkin kalau orang yang menerima
wahyu itu adalah orang Arab sedangkan bahasa yang dipakainya untuk
mengkomunikasikan wahyu ini dalam English yang tidak dimengertinya?


II. BERDASARKAN AYAT2 AL QUR'AN

Ayat2 Al Qur'an yang digunakan untuk menunjukkan bahwa Al Qur'an itu
diperuntukan untuk orang Arab saja:

1. Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab,
supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan
penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan
(pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan
padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.
(42:7)

2. Dan ini (Al Quraan) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang
diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan
agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan
orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman
kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quraan)
dan mereka selalu memelihara sembahyangnya. (6:92)


Ayat di atas sama sekali tidak bisa dijadikan dasar untuk
menyimpulkan bahwa Al Qur'an itu hanya untuk orang Arab saja. Ada dua
alasan:

1. Ayat 42:7 itu merefer kepada Muhammad SAW sebagai penerima wahyu
dari Tuhan, yang merupakan seorang Arab, yang lahir dan dibesarkan
serta menjalani kehidupan beliau di wilayah jazirah Arab. Tidaklah
dapat diterima kalau Allah SWT yang telah memilih Nabinya dari bangsa
Arab ini menurunkan wahyuNya kepada beliau dalam bahasa yang tidak
bisa dimengerti olehnya. Ini dijelaskan Allah SWT dalam ayat berikut:


Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa
kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada
mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan
memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan
Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (14:4)


2. Dalam ayat 42:7 dan 6:92, disebutkan bahwa Muhammad SAW, setelah
menerima wahyu dari Allah SWT, berkewajiban untuk menyampaikannya
kepada orang2 yang berada di sekelilingnya sejak ia menerima wahyu
yang pertama. Karena beliau lahir dan dibesarkan di Mekkah (Ummul
Qura'), beliau berkewajiban menyampaikan pesan Ilahi ini pertama kali
kepada keluarga beliau, lalu karib kerabat beliau, kemudian sahabat2
beliau, lalu semua orang di kota di mana beliau tinggal. Kemudian
berlanjut sesuai dengan kapasitas beliau sebagai manusia, da'wah
kepada orang2 di luar Mekkah. Ini termasuk Thaif, Madinah, dan kota2
lain di jazirah Arab. Ini logis saja. Yang tidak logis itu kalau
misalnya setelah menerima wahyu, beliau diwajibkan menyampaikan pesan
Ilahi itu pada orang2 yang berada di wilayah yang sama sekali tidak
pernah dan tidak mampu beliau datangi. Logikanya, wahyu Ilahi harus
disampaikan dulu kepada orang2 terdekat lalu ke orang2 sekitarnya.
Penduduk sekitar dan di luar Mekkah bisa diartikan daerah2/kota2 yang
berada diartikan di luar jazirah Arab (bangsa2 non-Arab lainnya).

Kalau kita mau lihat banyak ayat2 lainnya dalam Al Qur'an, jelas
sudah bahwa Allah SWT menurunkannya untuk petunjuk seluruh umat
manusia, bukan hanya orang2 Arab saja. Di dalam Al Qur'an selalu
digunakan kata panggilan "YA AYYUHANNAS" (O Mankind), "YA BANI ADAM"
(O Children of Adam), bukan "YA AYYUHAL QAUM" atau "YA QAUMUL
A'RAB", atau semisalnya.  Ini jelas2 membuktikan EXPLISITLY bahwa ayat2
Al Qur'an diperuntukkan bukan hanya untuk orang Arab saja. Kalau kita
lihat sastra2 prosa maupun puisi yang ditulis zaman sebelum Islam,
tidak akan dijumpai redaksi kata yang sama seperti yang digunakan Al
Qur'an ini. Untuk lebih jelasnya coba baca ayat2 berikut ini:

Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Qur'an) kepada
hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam
(25:1)


Hai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan perempuan. Dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya saling mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di sisi Allah di antara kalian adalah orang yang paling
bertaqwa" (49: 13).


Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan),
maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah
menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan
di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah
berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan
kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-
keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka
Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran
tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan
Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan
yang lurus. (2:213)


Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi
pembantu bagi sebagian yang lain". (17:88)


Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al
Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk
yang paling banyak membantah.(18:54)


Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat
kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-
pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (2:27)


Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu
yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang
bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran ter-
hadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (7:35)


Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu
tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu" (36:60)


Ayat2 di atas jelas2 menggunakan redaksi kata merefer ke "umat
manusia" bukan hanya "orang Arab" saja. Kalau dilihat kata yang
digunakan adalah "An-Naas", bukan "Qawm" atau "A'rab". Kata "An-Naas"
ini kata khusus digunakan untuk merefer kepada MANKIND, bukan THE
PEOPLE of CERTAIN CULTURE or TRIBES. Begitu pula kata "Bani Adam"
(Children of Adam)ini panggilan khusus dalam bahasa Arab untuk umat
manusia, bukan untuk orang2 Arab saja. Jadi jelas redaksi2 kata di Al
Qur'an menggunakan reference kepada umat manusia, tidak pernah
dijumpai reference kepada bangsa Arab saja. Orang2 yang beralasan
bahwa kata tersebut merefer ke bangsa Arab saja jelas tidak memiliki
pengetahuan mengenai penggunakan kata bahasa Arab ini.

Sekarang mengenai misi kerasulan Nabi Muhammad SAW yang dituduh
sebagian orang beliau hanya diutus untuk bangsa Arab, selain dari
keterangan yang telah jelas di atas, bisa kita lihat lagi ayat2
lainnya dalam Al Qur'an yang menjelaskan peranannya sebagai Rasul
buat segenap umat manusia:


Katakanlah (hai Muhammad), 'Wahai seluruh manusia! Sesungguhnya aku
adalah utusan Allah untuk kamu semua'" (7:158)

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam. (21:107)

Dan kamu sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap
seruanmu ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam.
(12:104)

Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka
ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah
kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quraan)." Al-Quraan itu tidak lain
hanyalah peringatan untuk seluruh ummat. (6:90)

Al Qur'an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.
(38:87)

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik. (3:310)


Jelas bahwa dalam banyak ayat2 Al Qur'an EXPLISITLY disebutkan bahwa
Al Quran itu diturunkan untuk segenap umat manusia dan Nabi Muhammad
SAW itu diutus juga kepada mereka semuanya, bukan hanya untuk bangsa
Arab saja.



III. BERDASARKAN HADITS DAN SIRAH NABI MUHAMMAD SAW


Jelas pula dalam hadits dan sirah dijelaskan bahwa Nabi SAW
menyatakan sendiri bahwa misi kerasulannya adalah untuk umat manusia
bukan hanya untuk bangsa Arab saja.

"Setiap nabi diutus sebelumku hanya untuk kaum/umatnya, sedangkan aku
diutus untuk seluruh umat manusia." (HR. Muslim)

Nabi SAW mengirimkan surat2 mengajak masuk Islam kepada raja2 dan
pembesar2 di seluruh kerajaan2 jazirah Arab dan negara2 tetangganya.
Nabi SAW juga menyurati kaisar Heraclius (Romawi) dan Kisra (Persia)
mengajak mereka masuk Islam pula. Beberapa surat Nabi SAW ini yang
terlihat tulisan dan cap stempel cincin beliau, masih bisa ditemukan
di beberapa museum hingga saat ini.

Kalau kita lihat sahabat2 Nabi SAW pun berbeda rasnya. Tidak hanya
dari kalangan Arab saja. Misalnya Salman dari Persia, Suhaib dari Romawi,
Bilal dari Afrika. Salman dari Persia pernah menceritakan pengalamannya
dari Persia berkelana meninggalkan agama penyembah api untuk mencari
kebenaran dari gereja ke gereja, dan terdorong hatinya mendengar berita
kedatangan Nabi dari jazirah Arab, sehingga ia merelakan dirinya
menjadi budak di Madinah untuk berjumpa diam2 untuk mentest Nabi SAW
yang mengklaim dirinya sebagai utusan Tuhan tsb. Orang ini dari
Persia sudah mendengar berita akan kedatangan Nabi SAW. Ini sebagai
suatu bukti lagi bahwa Nabi SAW ini dijanjikan kedatangan di
manuscript2 kitab suci agama2 wahyu di setiap umat sebelum
kedatangannya.


Dalam khutbah terakhir beliau SAW di haji perpisahan, jelas2 beliau
menyerukan pesannya kepada semua umat manusia dengan tidak membedakan
antara Arab maupun non-Arab. "Tidak ada keistimewaan Arab dari non-
Arab, begitu pula vice-versa kecuali ketaqwaannya kepada Allah SWT".
(Baca sirah Ibn Hisyam tentang khutbah terakhir ini).

Kalau ada orang yang bilang, Nabi SAW itu tidak tahu misinya dan
berani melanggar perintah Allah SWT dalam Al Qur'an, jelas ia tidak
bisa menggunakan akalnya. Kalau Nabi utusan Tuhan saja bisa melanggar
ajaran Tuhannya, buat apa lagi dipercaya semua kata2nya termasuk yang
dibawanya dan diklaimnya wahyu dari Tuhan? Kalau ia seorang yang suka
berbohong dan berani membuat pemalsuan atas nama Tuhannya, apakah
masih waras kalau kita masih menganggap Al Qur'an itu benar wahyu
yang dikirim Tuhan kepadanya?

Kesimpulannya, kalau anda membaca Al Qur'an dengan benar, jelas anda
akan jelas melihat Islam ini diturunkan bukan hanya untuk orang2 Arab
saja tapi juga untuk non-Arab. Karena jelas dari tiga dasar di atas:
logika, ayat2 Al Qur'an, hadits dan sirah Nabi, explisitly
menyebutkan bahwa Islam itu diperuntukkan buat semua umat manusia,
bukan hanya Arab saja.

Wallahu'alam bi shawab.

Mudah2an bermanfaat.

Wednesday, December 10, 2008

Kekhawatiran terhadap Ekonomi

Saya teringat kalau share feeling ke orang tua mengenai kekhawatiran terhadap sekolah atau pekerjaan di sini, selalu ditanya masih nggak puasa sunnah dan shalat tahajudnya? Mereka begitu convinced bahwa kalau ibadah ini masih dijaga, Allah SWT akan selalu memberikan yang terbaik bagi kita dan keluarga kita. Ditambah lagi kalau kita sering mengeluarkan sedekah/infaq. Insya Allah, rezeki kita dijamin oleh Allah SWT. Ikhtiyar tetap, tapi doa dan ibadah juga dijaga. Begitu selalu nasehat mereka.

Sayangnya kalau lagi malas beribadah sunnah (jangankan sunnah, yang wajib juga sering hampir telat), ditambah kalau iman ini rasanya lagi turun, atau merasa tidak pantas ditolong Allah, ketika dinasehati begini oleh orang tua, kita merasa kok bukan diberikan analisa jalan keluar yang "rasional" tapi malah yang "beginian". Atau sering kita sampai berpikir, kok jadinya beribadah itu kayak dagang/bisnis, seperti mengharapkan pamrih dari Allah, seperti tidak ikhlas jadinya?

Sebelum kita mengeluarkan argument ini, biasanya mereka sudah duluan mengeluarkan jawabannya: bukankah kita hidup di dunia ini selalu butuh Allah? Kalau bukan kepada Allah kita mengadu dan memohon pertolongan, kepada siapa lagi? Allah itu tidak suka kepada mereka yang merasa tidak butuh bantuan-Nya dan merasa tidak perlu meminta kepada-Nya. Allah cinta kepada mereka yang selalu berdoa pada-Nya. Karena itu kalau kita lagi butuh apa aja, meskipun yang kecil sekalipun, kita minta pada-Nya. Insya Allah diberi yang terbaik oleh-Nya.

Ketika diberitahu seperti ini, biasanya saya terdiam dan merenung. Saya merenung dan menyadari lagi, memang benar apa kata mereka, dan saya sendiri pun sering mengalaminya meskipun sering pula cepat melupakannya. Mungkin banyak di antara kita yang mengalami dan merasakan hal serupa. Orang lain mungkin menganggapnya suatu yang kebutulan. Tapi bagi kita yang merasakannya itu jawaban dari permohonan kita.

Mudah2an Allah SWT selalu melindungi kita semua. Amin.

Thursday, December 04, 2008

Reading habits di Indonesia

Waktu saya liburan ke Jakarta summer lalu toko2 buku penuh dengan pengunjung, Gunung Agung, Gramedia, Wali songo, etc, mulai dari anak2, remaja, bapak2, ibu2, kakek2 dan nenek2. Tapi kalau di bis atau angkutan umum saya kurang tahu. Tapi kalau berdasarkan pengalaman dulu sih banyak orang yang baca koran waktu berangkat ke kantor di bis (yang kebagian duduk). Saya sendiri prefer nggak membaca di angkutan umum (kecuali terpaksa, misalnya last minute study before exam :-)) karena biasanya pusing soalnya bergerak2 terus, apalagi kalau supirnya nyetirnya ngerem ngegas ngerem ngegas... wah bisa mabok deh... :-)

Non-Muslim yang komentar tsb kayaknya memang sudah alergi dengan yang namanya Islam dan Muslim. Jadi mudah aja mengeneralisasi sampai mengklaim taruhan segala (diragukan tuh klaim taruhannya :-)). Tapi dulu ada juga non-Muslim yang komentar, bahwa gampang menebak suatu negara yang dikunjungi itu negara Muslim atau bukan, lihat saja dari kebersihan airport atau pelabuhannya. Kalau kotor dan jorok (apalagi WC nya) pasti negara Muslim. Nah kalau yang ini rasa2nya kok benar ya... (mudah2an salah...)

Di Portland, organisasi Islam di sini beberapa kali nggak bisa nyewa tempat2 untuk big celebration (our Islamic centers -masjids and schools- do not have big space for this), gara2nya adalah masalah kebersihan ini. Biasanya sehabis celebration, restroomnya kotor dan jorok. Restroomnya udah kayak kamar mandi aja, air dan tissue di mana2. Mungkin yang ambil wudhu dan istinja banyak yang pakai air, tapi kemudian tidak dibersihkan dan dikeringkan kembali. Ini pelajaran buat kita Muslim yang katanya diajarkan Nabi "Kebersihan adalah sebagian dari Iman", tapi kok kenyataannya tidak demikian. Malah mencoreng image Islam.

Mudah2an kebiasaan buruk ini bisa diperbaiki sehingga umat Islam tidak lagi dituduh sebagai umat yang kotor dan jorok, tapi sebagai umat yang bersih dan sehat serta indah membawa rahmat. Tidak lagi buruk seperti yang disangka banyak orang. Amin.

Wallahu'alam.

Wednesday, November 26, 2008

Mengenai Kebenaran - mengulang lagi...

Topik ini sering muncul ke permukaan berulang kali...

What is truth? Banyak orang bicara tentang kebenaran tapi sebenarnya masih tidak tahu apa maksud kebenaran itu sebenarnya. Ada yang bilang benar itu bukan salah. Kalau ditanya apa itu salah? Salah itu bukan benar katanya. Bolak balik aja. :-)

Ada yang bilang tidak ada yang benar, semua serba relatif. Ketika orang tsb berkata seperti itu dia sendiri tidak yakin akan statementnya sendiri karena bersifat relatif pula. :-)

Saya sendiri memandang kebenaran sebagai sesuatu yang FACTUAL and LOGICAL. Factual berarti statement sesuai dengan fakta, data hasil observasi. Logical berarti tidak ada fallacy ataupun pertentangan/kontradiksi di dalam argument/statement. Kalau ada yang bilang saya seorang wanita, bisa saya katakan ia berkata tidak benar, karena faktanya saya laki2. Kalau ada yang bilang Tuhan bisa menciptakan batu yang tidak bisa diangkatnya, bisa kita katakan statementnya tidak benar karena terdapat kontradiksi di dalamnya (Tuhan=Maha Kuasa=Tidak mampu mengangkat batu?).

Kebenaran setiap agama yang diklaim sebagai agama dari Tuhan juga bisa dianalisa melalui kedua kriteria ini. Bila ada agama yang mengklaim bumi itu ceper, bisa dipertanyakan kebenarannya karena klaim tsb bertentangan dengan fakta observasi. Atau agama yang bilang Tuhan itu bisa menjelma menjadi manusia, tapi tetap 100% Tuhan dan 100% manusia, kebenarannya dipertanyakan karena klaim tsb mengandung logical contradiction (Tuhan <> manusia).

Tapi sebagai Muslim, kita diajarkan tidak arrogant mengklaim kita tahu segala hakikat kebenaran, karena harus kita sadari bahwa kita ini makhluq yang terbatas kemampuan panca indera dan akalnya. Ilmu yang kita miliki berasal dari kedua sarana yang diberikan Tuhan ini. Tapi kita tidak tahu apa2 akan hakikat hidup ini tanpa petunjuk wahyu dari-Nya.

Wa minannasi mayyujadilu fillah bi ghairi ilm wa la hudan wa la kitabimmunir...

Tolong dikoreksi bila ada yang salah.

Wallahu'alam.

Tuduhan bahwa Nabi Muhammad mau bunuh diri


Baru2 ini saya berdebat dengan beberapa Christian missionaris yang menuduh bahwa Nabi Muhammad ingin bunuh diri melempar diri dari gunung karena Jibril tidak datang membawa wahyu (selama waktu fatrah). Ini bisa dijumpai dalam Bukhari vol.9, no.111:

"...But after a few days Waraqa died and the Divine Inspiration was also paused for a while and the Prophet became so sad as we have heard that he intended several times to throw himself from the tops of high mountains and every time he went up the top of a mountain in order to throw himself down, Gabriel would appear before him and say, "O Muhammad! You are indeed Allah's Apostle in truth" whereupon his heart would become quiet and he would calm down and would return home..."

Menurut mereka ini salah satu tanda bahwa beliau ditipu oleh Setan. Karena Tuhan tidak akan membiarkan Nabinya kebingungan dan stress sampai ingin bunuh diri. Kebetulan saya pernah membaca mengenai hal ini di salah satu forum. Penjelasannya demikian:

Meskipun hadits ini dijumpai dalam Bukhari, di dalam syarahnya Bukhari "Fath al-Bari", Imam Ibn Hajar Asqalani, menjelaskan bahwa dalam hadits tsb (dalam bagian Nabi ingin melemparkan dirinya dari atas gunung) dijumpai kalimat "fi ma balaghana" (yang diterjemahkan "as we have heard", dan kalimat ini biasanya digunakan untuk menunjukkan the degree of doubt of the narrator, dalam hal ini Zuhri, yang meriwayatkan dari Urwah dari Aisyah. Karena antara Zuhri dan Aisyah ada gap, dan similar story dapat dijumpai dalam hadits2 lain tanpa cerita keinginan bunuh diri ini (sebagai addition dari Zuhri), cerita ini dianggap mursal dan dhaif oleh scholars of hadith.

Lalu, misalnya for the sake argument, kisah ini bisa dianggap reliable (which is not according to the above fact), what's the objection here? Is it illogical for a person who had never experienced or heard anything about God's revelation, unlike the previous prophets, to feel stressed, confused and that he might be insane or deceived by evil spirit? If they read the Bible, they know that even the previous prophets in the Bible experienced hard and difficult times receiving revelation from God (e.g. Zech 13:4, Isa 21:2-4, Jer 23:9, Dan 10:8-9,8:15-27). If these happened to people who were raised and surrounded by God's and prophet's traditions, imagine if these happened to someone who had never heard of such difficult experience before.

Mudah2an bermanfaat.

Monday, November 24, 2008

Religion and Science: Complimentary or Contradictory

http://forum.wgbh.org/wgbh/forum.php?lecture_id=4188

Imam Syamsi, terima kasih atas linknya.

Tadi pagi saya sempat ngedownload MP3nya ke cell phone, jadi bisa ngederin waktu driving ke kantor dan makan siang. Menarik dan tegang juga ya diskusinya.... mulai dari diskusi berkaitan dengan kisah Exodus (termasuk mukjizat terbelahnya laut) di zaman Nabi Musa yang diklaim tidak bisa dibuktikan kebenarannya oleh archeology dan impactnya ini terhadap keimanan umat beragama, sampai pertanyaan apa manfaatnya monotheism buat kaum perempuan (karena in paganism sepertinya mereka lebih direspect karena dibuatnya banyak patung goddess)? :-)

Saya sempat tegang juga bagaimana ustadz Syamsi menjawab pertanyaan2 dalam diskusi tsb. Takut2 ada komentar atau pertanyaan yang mungkin dirasa "menyudutkan", seperti apakah umat Islam tidak keberatan kalau historical events dalam Al Qur'an sendiri juga dianalisa berdasarkan ilmu arkeologi, dsb., karena setahu saya tidak sedikit Islamophobes yang sering mengklaim bahwa Qur'an berisikan historical mistakes (lihat di: http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/). Tapi alhamdulillah nggak ada, mungkin karena dinilai out of the topic (Bible).

Juga di tengah2 Q/A session ada seorang audience yang berkomentar ttg bergunanya ilmu arkeologi dalam membuktikan kesalahan fakta sejarah yang diyakini orang2 Hindu fundamentalis di India yang menghancurkan Babri Masjid karena dianggap didirikan di atas kuil kelahiran Ram yang dianggap Dewa oleh mereka. Juga komentar mengenai para Nabi itu menerima ajaran mereka dari satu sumber yakni Tuhan, dengan membawa kisah dalam Isra Mi'raj di mana Nabi menerima perintah shalat 50 rakaat dan bertemu dengan Nabi Musa meminta Nabi menegosiasi lagi dengan Tuhan mengenai jumlah rakaat tsb karena umatnya pasti tidak akan sanggup melakukannya berdasarkan pengalamannya dengan Bani Israil. Sampai2 salah satu preacher ada yang bilang "I love that... it's a lovely story!"

Bagus sekali diskusinya ditutup oleh komentar dari ustadz Syamsi, bahwa para Nabi itu membawa ajaran bahwa Tuhan itu satu, meskipun syari'at mereka berbeda2 tapi pokok ajaran mereka sama: worship only God.

Jazakallah khair.

Komik Menghina Nabi Muhammad Versi Indonesia Beredar

Minggu lalu dengar kabar dari tanah air lagi rame tentang komik vulgar Nabi SAW di sebuah blog wordpress yang berbahasa Indonesia. Berikut ini beritanya dari detiknews:
http://www.detiknews.com/read/2008/11/19/100535/1039374/10/komik-menghina-nabi-muhammad-versi-indonesia-beredar

Saya dulu pernah melihat komik ini yang sudah lama beredar dalam bahasa Inggris, tapi versi bahasa Indonesia baru tersebar baru2 ini di tanah air. MUI sudah meminta pemerintah agar blog tsb ditutup:
http://www.detiknews.com/read/2008/11/19/101824/1039385/10/mui-minta-komik-nabi-muhammad-versi-indonesia-ditutup

Saya lihat artikel2 Islamophobia di luar negeri sudah ramai diterjemahkan dan disebarkan di milis, blog, forum, social networking berbahasa Indonesia (dari faithfreedom, ali sina, answering islam, etc). Pemerintah, para ulama, dan umat Islam harus siap menghadapi ini semua terutama impactnya bagi generasi muda di tanah air.


------------------------------
Rabu, 19/11/2008 10:05 WIB
Komik Menghina Nabi Muhammad Versi Indonesia Beredar
Iin Yumiyanti - detikNews

Jakarta - Komik yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad SAW kembali muncul. Kali ini komik tersebut dibuat dalam versi Indonesia. Pembuatnya hampir bisa dipastikan berasal dari Indonesia. Atau setidaknya, si pembuat bisa berbahasa Indonesia . Selain memunculkan gambar Nabi, komik itu juga penuh penghinaan terhadap Muhammad, nabi junjungan kaum Islam.

Komik tersebut dibuat dalam sebuah blog yang dihosting di wordpress.com. Komik ini tersebar dari orang ke orang lewat instant messenger dan surat elektronik.

Ada dua cerita dalam komik tersebut dengan judul 'Muhammad dan Zainab' dan 'Kartun Sex Muhammad dengan Budak'. Dua kartun tersebut, sangat banyak sekali menampilkan gambar yang disebutnya sebagai Nabi Muhammad. Pada 'Muhammad dan Zainab', misalnya, Nabi digambarkan sebagai sesosok orang mengenakan jubah hijau lengkap dengan surbannya. Wajah Nabi berewokan.

Padahal Islam melarang sosok Nabi Muhammad dihadirkan dalam gambar, foto maupun film. Bila ada kisah tentang Nabi Muhammad, hanya boleh ditampilkan dengan tulisan.

Tak hanya menampilkan gambar Nabi, komik di wordpress.com ini juga menggambarkan Muhammad sebagai sosok yang tidak pantas. Komik ini bercerita tentang kisah pernikahan Muhammad dengan Zainab yang merupakan mantan istri dari anak angkatnya, kisah Muhammad dengan Aisyah dan kisah Muhammad dengan budaknya, Mariah. Tiga kisah ini memang sering dijadikan senjata untuk memojokkan Islam.

Gambar-gambar Zainab dan Mariah dalam kartun ini ditampilkan dengan pakaian yang menggoda bahkan ada yang telanjang. Komik itu juga mengutip ayat-ayat Alquran dan hadist dengan penafsiran versi si komikus yang sangat menyesatkan. Pemerintah sudah seharusnya segera mengambil tindakan. Paling tidak, bisa meminta worldpress untuk menutup blogyang sangat menyesatkan dan cenderung meresahkan.
(iy/nrl)

Tuesday, November 18, 2008

Diskusi mengenai Qur'an

Menanggapi pendapat seseorang:

<<< ...jika memang bible ditulis dengan tangan2 manusia, lantas kenapa?. al-qur'an kan juga ditulis dengan tangan manusia, dengan menggunakan bahasa manusia, dan ditujukan untuk manusia. mungkin kita perlu membaca kembali al-itqan fi 'ulum al-qur'an karya suyuthi, terutama bagian jam' al-qur'an, atau sekalian diperbandingkan dengan al-burhan karya zarkasyi....

Suyuti dalam al-Itqan lebih terbuka dan berani dalam mendiskusikan tentang wahyu al-Qur'an yang tidak terbatas atau dibatasi pada "Word by word," tapi justru dengan memberikan tiga pendapat:

The first opinion argues for both the word (al-lafẓ) and the meaning (al-ma'nā) in which "Gabriel memorized the Qur'ān from the Preserved Tablet and then sent it down".

The second opinion argues that "Gabriel sent the meanings (al-ma'ānī) down to Muḥammad, taught the meanings, and that then Muḥammad expressed them in Arabic".

The third opinion argues that "Gabriel delivered the meaning, expressed the words in the language of the Arabs, and the inhabitants of the sky recited it in the Arabic language, and then, Gabriel sent it down to Muḥammad in Arabic too."

Silahkan dicheck kembali di al-Itqan karya Suyuti atau juga di al-Burhan karya Zarkasyi. Dari sini, kita dapat berdiskusi secara lebih berkualitas tentang konsep wahy, tanzil, arabic language, peran gabriel dan muhammad dalam proses pewahyuan, dan the addressees of revelation.

Soal Hebrew Bible, sebaiknya kita serahkan kepada mereka yang lebih otoritatif untuk berbicara, tidak saja persyaratan otoritatif itu meliputi penguasaan hebrew language, tapi juga konteks sosial masa itu. Saya tidak berani berkomentar tentang Hebrew Bible seperti mas syamsi lakukan, karena saya menyadari kompleksitas kajian tentang the world scriptures, yang mengharapkan kita untuk lebih ekstra hati2, sensitif, dan respek terhadap keyakinan kaum agama lain tentang scripture-nya. Saya, misalnya, bisa saja menyajikan banyak fakta tentang pengaruh Hebrew Bible ke dalam al-Qur'an, yang sudah menjadi kesarjaan orientalis seperti Wansbrough. salam hangat.. >>>

Tanggapan saya:

Apakah ada nash Qur'an maupun hadits Nabi yang mendasari ketiga pendapat yang disebut Suyuthi dalam al-Itqan tentang nuzul Qur'an ini? Karena ini mengenai hal ghaib, pendapat yang tidak berdasar (conjectures) tidak bisa dipegang.

Dalam buku2 Ulumul Qur'an yang saya punya, pendapat ketiga ini ditolak karena bertentangan dengan banyak ayat dalam Al Qur'an yang menyatakan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah SWT (e.g. 9:6, 6:115, 18:109, 2:253, 42:51, hadits-hadits Nabi), yang ditempatkannya di Lauh al-Mahfuzh (e.g. 85:21-22 56:77-78),  sebelum diturunkan secara bertahap kepada Nabi (e.g. 2:185, 44:3, 97:1, 17:106) melalui malaikat Jibril yang terpercaya -yang tidak akan merubah2 lafazh maupun maknanya- (e.g. 26:192-194, 21:27), dalam bahasa Arab (e.g. 41:44, 12:2, 16:103, 42:7).

Saya juga ingin tahu apa yang dimaksud anda mengenai pengaruh Hebrew Bible terhadap Al Qur'an ini? Kalau yang dimaksud adalah "the borrowing theories of the Qur'an", ini sudah banyak direfute oleh banyak Muslim scholars. Salah satu contohnya bisa dilihat di: http://www.islamic-awareness.org/Quran/Sources/

Salah satu contoh buku yang membahas masalah ini adalah "The Qur'an and The Orientalists" by Prof. Dr. M. Mohar Ali, yang juga membahas dan merefute secara detail pandangan orientalists mengenai konsep wahyu dan language dalam Al Qur'an, termasuk pandangan Wansborough.

Mengenai topik Jam' al Qur'an, saya lihat bukunya Dr.M.M.Azami "The History of Qur'anic Text" memuat banyak pembahasan riwayat2 dan hadits2 yang berhubungan dengan topik ini, berikut manuscripts Qur'an. Ini mungkin tidak ditemukan dalam Al-Itqan karena perbedaan waktu ditulisnya.

Dr.Azami juga membahas manuscript di San'a Yemen yang sempat diangkat menjadi polemik beberapa tahun yang lalu. Beliau menyinggung pula surat dari Dr.Gerald Puin yang mengakui bahwa manuscripts tsb berasal dari 1st century of hijra, tidak seperti yang dituduhkan oleh orientalists bahwa tidak ada manuscripts Qur'an yang berasal dari kurun waktu tsb.

Bukunya Dr.M.Mohar Ali "The Qur'an and The Orientalists" juga membahas hal ini.

Mudah2an bermanfaat.

Wallahu'alam.

Monday, November 17, 2008

Acara Science & Faith - Imam Syamsi Ali

http://nyulocal.com/on-campus/2008/11/17/buried-secrets-of-the-bible-actually-interesting/

Syukran Imam Syamsi Ali atas informasi ini...

Paragraph terakhir membuat saya tersenyum...

"...However, the most interesting comment to come from the panelists was made by Imam Shamsi Ali. He spoke about the Islamic belief that God transgresses all boundaries, making Him undefinable. Which means – and this blew my mind – God has no gender. So God is for sure not a dude. How crazy is that?..."

Tuesday, November 11, 2008

Islamophobes: US Treasury submits to Shariah

http://www.washingtontimes.com/news/2008/nov/04/treasury-submits-to-shariah/

Tulisan ini penuh dengan stereotypes, prejudices, enclosed in Islamophobic words (dari full articlenya di link di bawah).  Kelihatan sekali kelompok Islamophobes ketakutan dengan Islamic finance ini (coba di google keyword ini "Islamic Finance 101 treasury").

Mereka tampaknya berusaha mempengaruhi president-elect untuk "pull the plug", membatalkan acara presentasi "Islamic Finance 101" yang diselenggarakan Dept of Treasury hari kamis minggu lalu? Apakah ada yang tahu bahwa acara tsb tetap berlangsung terus atau memang jadi dibatalkan?

Wallahu'alam.

--- Response dari br.Jamaludin Mohyidin ------

1. Cara pemikiran Frank Gaffey Jr. memangnya penuh dengan dendam kesumat kepada Islam. Tidak ada bedanya dengan Daniel Pipes. Bagi dia kesemua yang bersangkutan Islam itu adalah GIGO-gabage in gabage out. Bagi nya, Islam itu cacat celanya banyak. Dia melihat apa jua kecenderungan kearah Islam yang terjadi di Amerika dianggapnya satu trend yang membahayakan Barat. Kelompok berfikiran sebegini jumlahnya kecil tetapi berpengaruh kerna dengan kekuatan media dan kini berada di corridor of power.  Mereka mereka ini agak gegabah melihat kekuatan cengkaman kekuasaan politik mereka telah mulai tanda tanda kegoyahan. Mereka ini tidak tolak ansur dengan kemutlaqan cengkaman mereka mulai sedikit demi sedikit terurai. Sekarang mereka berkumpul semula dan menafsir suasana dan menilai bagaimana bertindak agar Amerika masih di dalam genggaman mereka. Selama ini, mereka benar benar beraja dalam mengemudi American foreign policy terutama di Dunia Arab. Mereka menerajui Islamic Policy of United States.      

2. Tajuk US treasury Submits to Shariah begitu mengelirukan/misleading. Tajuk berita/Head lines saperti ini akan kita tempuhi. Tugas kita ialah membetulkan. Kita masih di tahap tindakbalas/reaction. Untuk kearah penetralkan atau melakukan pembetulan, masyarakat Islam Amerika mesti mengorak langkah menjalin strategic alliance or partnership dengan kekuatan kekuatan yang ada di Amerika. Ini boleh di wujudkan dengan single issue groups, atau di lakukan dari berbagai sudut memulakan langkah saperti human rights, green atau environmental actional agenda, interfaiths, partisan politics, urban and neighborhood renewal, mortgage and housing issues, dan senarainya berterusan............

3. Kesedaran ini telah mulai membiak dan terus bercambah di kalangan masyarakat Islam Amerika. Masyarakat Islam Amerika berkewajiban melibatkan diri berkecimpung dalam American 'politics'. Penglibatan ini luas sekali. Penglibatan ini umumnya berpangkalkan 'ijtihad: kalau benar dua sawab, kalau salah satu sawab jua'. Kalau inginkan fiqhic theological point of departure dalam mengolahkan filsafah penglibatan ini, silakan. Ianya banyak membantu pemahaman masyarakat.

4. Dalam isu penterapan Islamic finance 101. Saya kini agak cenderung dengan mendidik semula/reeducate pemahaman epistemology ilmu pengetahuan yang ada saperti yang di lakukan oleh Ustaz Zaharuddin Abdul Rahman. Makalah yang di tulis oleh beliau lebeh banyak ke arah mendidik dan banyak juga kearah penyelesaian masaalah yang nyata dan real dan tidak membazirkan. Tulisan beliau yang baru bertajuk Penciptaan Duit Kertas Moden, Hukum & Forex Trading menjelaskan bagaimana kita melihat semula peranan wang kertas fiat dan bagaimana kita mengorak langkah membetulkan fahaman dan pangkal dari ini kita berbicara Islamic finance yang tetap dan adil dalam pelaksanaan. Artikel beliau boleh di akseskan di
http://www.zaharuddin.net/index.php?option=com_content&task=view&id=767&Itemid=72

Tuesday, November 04, 2008

Du'a saat Presidential Election di US

Bismillahirrahmanirrahim,

Alfatihah...

Ya Allah, Ya Tuhan kami,

Kami bersujud hanya kepada-Mu, tidak kepada yang lain
Kami berdoa hanya kepada-Mu, tidak kepada yang lain
Ampuni segala dosa dan kesalahan kami
Janganlah Engkau hukum kami bila kami terlupa dan bersalah
Janganlah Engkau pikulkan kepada kami beban yang berat sebagaimana orang-orang sebelum kami
Janganlah Engkau pikulkan kepada kami beban yang berat yang tidak sanggup kami memikulnya

Kami memohon kepada-Mu akan kebaikan takdir-Mu
Kami memohon kepada-Mu akan rahmat dan karunia-Mu

Hari ini hati kami gundah
Dalam pemilihan presiden dan para pemimpin di negara ini
Yang menurut ilmu kami yang tidak ada apa-apanya dibanding ilmu-Mu
akan berpengaruh terhadap kondisi kami, umat Muslim di muka bumi...

Engkau Maha Mengetahui
Sedang kami tidak mengetahui
Engkau mengetahui segala yang tersembunyi

Engkau Maha Berkuasa
Sedang kami tidak berkuasa
Engkau berkuasa atas segala sesuatu...

Kami memohon kepada-Mu ya Allah
Berikanlah kepada kami takdir yang terbaik
Kami memohon agar Engkau tidak memberikan kekuasaan kepada mereka yang akan menindas kami
Kami memohon agar Engkau tidak memberikan kekuasaan kepada mereka yang akan menzhalimi kami
Kami memohon agar Engkau tidak memberikan kekuasaan kepada mereka yang akan menghinakan kami
Kami memohon agar Engkau tidak memberikan kekuasaan kepada mereka yang akan mencaci maki iman, agama, Qur'an dan Nabi kami...

Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang akan terjadi
Engkau mengetahui apa yang ada dalam hati kami...

Kami mohon ampunan-Mu bila doa kami ini tidak Engkau ridhai..
Tolong ya Allah, dengarlah doa kami ini...
Kabulkan ya Allah doa yang tulus ini...

Ya Allah,Ya Rahman, Ya Rahim
Ya Malik, Ya Quddus, Ya Salam
Ya Hayyun, Ya Qayyum
Ya Sami', Ya Bashir
Ya Hakim, Ya 'Alim,
Ya Aziz, Ya Qahhar,
Ya Qawiyyun, Ya Hamid, Ya Qarib,
Ya Mujibudda'wat, Ya Qadhiyalhajad...

Wa shalatu wa salamu 'ala nabiyyinal karim Muhammadin wa 'ala alihi wa shahbihi wa salam.
Walhamdulillahi rabbil 'alamin...
Amin ya rabbal 'alamin.

Saturday, October 25, 2008

Menulis SWT dan SAW di belakang tulisan Allah dan Nabi

Kabarnya menulis karya ilmiah di IAIN/UIN tidak diperkenankan menulis SWT atau SAW di belakang tulisan Allah dan Nabi Muhammad.

Saya rasa kita semua tahu bahwasanya tidak menulis SWT di belakang nama Allah tidak akan mengurangi kebesaran dan keagungan-Nya. Menurut saya penulisan ini lahir dari perasaan kita yang ingin memberikan special title kepada-Nya (yang membedakannya dengan nama2 lainnya) Tradisi penulisan ini bisa dijumpai dalam kitab2 karya ulama2 Islam sejak dulu hingga kini. Mungkin juga tradisi ini mengikuti isyarat dalam Qur'an untuk pengagungan Allah (dalam ayat 39:67), juga banyak ayat2 lainnya di Qur'an seperti 6:100, 10:18, 16:1, 17:43, 30:40. Selain SWT, penulisan AWJ ('Azza wa Jalla) juga bisa dijumpai dalam tulisan2 ulama2 Islam ini. Mungkin kita bisa samakan dengan tradisi penulisan panggilan atau gelar nama orang2 terhormat dalam masyarakat, seperti presiden, atau kiyai haji, dan lainnya.

Begitu pula tradisi penulisan SAW yang bisa dijumpai dalam kitab2 ulama2 Islam. Mungkin ini lahir karena perasaan ingin mengikuti perintah dalam Al Qur'an untuk bershalawat kepada Nabi (33: 56) juga hadits2 Nabi yang mengingatkan akan meruginya mereka yang tidak mau menyebut shalawat kepada beliau ketika nama beliau disebutkan.

Berdosa atau tidaknya, atau masuk tidaknya ke dalam neraka, orang2 yang tidak menulis SWT dan SAW di belakang nama Allah dan Nabi, saya rasa itu urusan Allah SWT yang menilai niat di hati setiap orang. Kalau memang niat seseorang memang tidak mau mengagungkan Allah atau tidak mau bershalawat kepada Nabi, ayat2 di atas dan hadits2 Nabi sudah mengingatkan.

Yang kita sayangkan adalah kalau anak2 Islam dididik untuk memiliki feeling "inferiority complex" atau dikikis sedikit demi sedikit perasaan "respect" dalam hati mereka sehingga merasa malu atau tabu untuk mengagungkan Allah SWT atau bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW dalam tulisan2 mereka  dengan alasan "nggak enak nanti orang non-Muslim tersinggung sama tulisan kita". Mental mereka menjadi rendah dan tidak lagi memiliki izzah sebagai Muslim. Na'udzu billah. Saya sendiri kadang menulis God Almighty ketika berdiskusi dengan non-Muslim. Atau kalau saya tulis Allah SWT, biasanya saya translate artinya biar mereka mengerti. Begitu pula dengan Nabi SAW, kadang saya tulis "The Prophet", atau kadang pula "Muhammad" kalau berdiskusinya sudah dalam taraf adu argumentasi yang tidak boleh terlihat adanya bias religious feeling.

Kalau mengenai topik tentang kemarahan banyak orang Islam kepada IAIN/UIN beberapa tahun belakangan ini, saya rasa bisa dilihat dari munculnya beberapa insiden atau tulisan2 kontroversial yang berasal dari beberapa orang yang berlatar belakang universitas Islam ini. Misalnya dulu pernah ada mahasiswa IAIN Bandung yang bertakbir "anjinghu akbar" (bisa dilihat klipnya di youtube: http://www.youtube.com/watch?v=5lizJRwnDPQ). Atau ada pengajar IAIN Surabaya yang sengaja menulis lafazh Allah di sebuah kertas kemudian membuangnya dan diinjak2 seraya berteriak (Gatra, 7 Juni 2006), atau terbitnya buku "Indahnya Pernikahan Sesama Jenis" yang berisikan artikel jurnal Fakultas Syari'ah IAIN Semarang tahun 2004. Atau  tahun ini kita sempat dikagetkan dengan laporan Jakarta Post tentang  Kita semua tahu bahwa sebenarnya tidak semua orang2 IAIN/UIN seperti itu, tapi saya rasa kita bisa memahami mengapa banyak orang Islam di tanah air saat ini melihat pendidikan di IAIN/UIN sedemikian curiga dan negatif sampai menimbulkan istilah2 negatif pula.

Wallahu'alam.

Friday, October 24, 2008

Ceramah Ustadz Yusuf Mansur

Saya teringat akan ceramahnya ustadz Yusuf Mansur di salah satu masjid semasa liburan beberapa bulan lalu yang ingin saya share. Ustadz muda ini terkenal dengan julukan "ustadz sedekah" karena ceramahnya pasti aja menyinggung pentingnya bersedekah dan shalat sunnah.

Ceramah beliau malam itu juga tidak jauh dari sedekah dan shalat2 sunnah sebagai jalan menyelesaikan problematika hidup, ditambah dengan kisah2 nyata yang beliau alami dan jumpai sendiri. Meskipun kedengarannya kejadian dalam kisah2 tsb kemungkinannya sangat jarang sekali terjadi, tapi menurut ustadz Yusuf Mansur jika Allah SWT sudah  berkehendak membantu kita, semua yang tampak sulit oleh kita, bisa saja mudah terjadi.

Salah satu kisahnya tentang seorang kawannya yang mengeluh telah lama kerja banting tulang sampai lembur2 malam, tapi penghasilan segitu2 aja terus nggak nambah2. Waktu ditanya apa ia masih suka shalat dhuha, tahajud, dan gemar bersedekah, ia bilang boro2 shalat malam, akibat kerja lemburnya ia sudah kecapean untuk bisa bangun malam, begitu juga shalat sunnah lainnya. Terus bagaimana bisa bersedekah kalau penghasilannya aja pas2an.

Kemudian ustadz Yusuf Mansur bilang pada dia, coba deh berhenti lembur beberapa hari aja untuk bisa lagi shalat malam dan usahakan shalat dhuha juga, serta coba bersedekah walaupun hanya sedikit. Kawannya bilang kalau dia berhenti lembur dari mana lagi dia akan menambah penghasilannya?  Ustadz Yusuf Mansur menjawab kamu masih percaya sama Allah nggak?

Wah, waktu itu saya merasa pertanyaan tsb itu sepertinya mengena ke diri saya sendiri. Karena biasanya pikiran saya memang seperti pikiran kawannya itu. Bagaimana Allah mau menolong kalau kita tidak berusaha sekuat tenaga? Tapi biasanya karena terlalu diforsir kita sering kecapean sendiri dan akhir letih dan malas dengan ibadah2 sunnah. Atau bagaimana mau bersedekah kalau rumah kita masih belum lunas, bill2 lainnya harus dibayar, anak2 dan istri butuh ini itu, dst...

Kawannya masih tidak yakin. Lalu si ustadz bilang, ok, gini deh, kalau dalam beberapa hari ia masih nggak naik2 gajinya, si ustadz yang nanggung gaji lemburnya. Tapi kalau gajinya naik, ia harus mensedekahnya setengah kenaikan gajinya itu. Lalu ustadz bilang lagi, sebenarnya ini bisa dibilang bukan tauhid sejati, karena ia itu masih menggantungkan harapannya pada "backup plan" yang berari ia masih nggak percaya 100% sama Allah yang sanggup menolongnya. Tapi akhirnya kawannya tsb bersedia berhenti dari lemburnya. Dan akhir cerita, beberapa hari kemudian, ia diminta oleh saudaranya untuk bekerja di perusahannya dengan gaji yang jauh lebih besar dari gaji sebelumnya.

Aneh, tapi nyata.

Dan bukan satu dua kisah saja, tapi banyak kisah2 nyata lainnya.

Ustadz Yusuf Mansur memang tampak begitu yakin akan janji Allah terhadap orang2 yang gemar bersedekah dan shalat sunnah. Bukan hanya balasan di akherat, tapi di dunia ini juga dimudahkan urusan2nya, dari kelapangan rezeki dan karunia kesehatan. Mungkin karena beliau mengalami sendiri atau berjumpa dengan pengalaman2 nyata.

Dalam satu riwayat diceritakan bahwa seorang penjual kayu bakar yang tengah menggendong kayu2 bakar pernah lewat di depan Nabi dan sahabat2nya. Kemudian Nabi mendapat kabar dari malaikat bahwa ajal orang tsb akan tiba hari itu. Tapi sampai akhir hari, orang tsb masih hidup dan lewat kembali di depan Nabi. Kemudian Nabi menghampirinya dan memberitahukan padanya akan kabar yang diterima sebelumnya, dan ingin tahu apa yang ia lakukan sehingga sampai sekarang masih segar bugar. Penjual kayu bakar tsb menceritakan bahwa dalam perjalanan ia berjumpa dengan seorang yang membutuhkan makanan, kemudia penjual kayu bakar tsb dengan ikhlas menyedekahkan makanannya kepada orang tsb. Ketika penjual tsb meletakkan kayu2 bakar yang digendongnya, tiba2 keluarlah seekor ular berbisa dari dalam kayu2 tsb. Menurut Nabi, ular tsb ditahan seizin Allah SWT untuk tidak mematuknya, karena sedekah yang ia ikhlas lakukan. Allah SWT bebas menentukan umur seseorang berdasarkan iradah-Nya dengan  ilmu, kuasa dan kasih sayang-Nya.

"Silaturahmi dapat memperpanjang umur, dan sedekah dapat merubah takdir" (HR. Muslim)

Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang2 sakit di kalanganmu dengan memperbanyak sedekah, dan siapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)

Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia membantu orang lain yang mengalami kesulitan. (HR. Ahmad)


Wallahu'alam.

Tuesday, October 21, 2008

Annual Muslim Day Parade di New York City

Annual Muslim Day Parade di New York City:
https://journeyintoamerica.wordpress.com/2008/10/17/together-we-stand-divided-we-fall/

Wah rame juga ya penontonnya... ada yang teriak2 mencaci maki Nabi SAW, menjelek2an syari'ah, menuduh orang2 Islam bertanggung jawab thd perbuatan terorisme, etc... Ada Muslim yang terpancing emosi sampai meneriakkan child killer kepada orang2 yang anti Islam tsb. Ada pula yang hampir berantem... salah seorang Muslim bahkan sampai terpancing emosi, mengeluarkan kata2 "kotor" kepada seorang wanita yang terus menerus meneriak2an kata2 anti Islam.

Bagaimana caranya berda'wah kepada orang2 anti Islam tsb? Apakah mereka lebih baik diundang ke masjid dan diberikan informasi yang mengkoreksi pandangan2 buruk mereka terhadap Islam? Atau memang hati mereka sudah tertutup (summum bukmun umyun fahum la yarji'un) susah untuk diajak mendengar kata2 kita lagi?


Sunday, October 19, 2008

Training ESQ

Saya sendiri belum pernah mengikuti training ESQ tetapi setelah melihat videos di link youtubes ernyata banyak sekali ilmu2 yang bermanfaat di dalamnya buat kita semua.

Saya melihat banyak sekali ilmu2 mengenai kehidupan ini yang bisa dijumpai di mana saja, termasuk di dalam buku2 yang ditulis oleh non-Muslim, yang bisa diambil manfaatnya oleh umat Islam, meskipun tidak disebut secara langsung dalam Qur'an dan Hadits. Atau bisa pula yang bisa ditemukan di dalam keduanya, tapi belum ada orang Islam yang mampu merangkumnya secara structural sehingga bisa lebih mudah dimengerti dan diingat. Contohnya yang bisa dijumpai dalam buku2 psychology atau motivational, seperti "The Seven Habits of Effective People" by Dr.Stephen Covey (saya pernah ikut trainingnya selama 3 hari dan terasa sekali manfaatnya), "Real Life" by Dr.Phil McGraw (baru  saya baca sekilas di airport bookstore beberapa waktu lalu), dan masih banyak yang lainnya.

Dalam salah satu training ESQ disebutkan adanya penemuan terbaru yang bernama 'God Spot". Sebutan ini adalah daerah di otak yang terlihat aktif ketika seseorang mengalami "spiritual experience". Ini kalau tidak salah berdasarkan research neuroscientist team di University of California at San Diego. Tapi belakangan research terbaru di University of Montreal meragukan hasil research tsb karena mereka menemukan tidak hanya satu spot tapi di beberapa area di brain yang aktif during the spiritual experience.

Orang2 atheist menggunakan hasil research ini untuk mengkritik agama bahwa para pembawa agama (religious founders) mengalami gangguan pada area brain ini sehingga kadang2 melihat halusinasi (melihat malaikat, jin, mendengar suara wahyu, dll). Orang2 theist menggunakan research ini untuk membenarkan paham agama bahwa manusia ini diciptakan by default (secara fitrah) memiliki hubungan dengan Tuhan penciptanya. Padahal sebenarnya research tsb tidak mengkonklusikan demikian, juga tidak pro atheist ataupun pro theist.


Sayangnya ada orang2 Islam yang "alergi" terhadap buku2 macam ini karena menurut mereka buku2 tsb ditulis non-Muslim dan tidak berdasarkan Qur'an dan Hadits. Padahal banyak hikmah2 di dalamnya bisa dicari hubungannya dengan ayat2 Qur'an dan hadits nabi. Terutama mengenai hubungan antar manusia, yang kadangkala kita kira gampang (common sense) tapi ternyata tidak semudah yang kita kira. Kita perlu mengetahui BKMs (best known methods) dari orang2 yang telah berpengalaman how to deal with ourselves and with different types of people personalities. Persis seperti yang Nabi bilang mengenai hikmah barang orang mu'min yang hilang.

"Hikmah itu adalah barang hilang orang beriman.Di mana pun dia mendapatkannya, maka dia berhak memilikinya." (HR.Ibnu Majah).

Wallahu'alam.


Friday, October 10, 2008

Artikel tentang Wanita dalam Islam

Good article:
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2008/10/03/AR2008100301968_pf.html

However it does not answer many questions or doubts that many non-Muslims have regarding Islam, particularly about:

- the beating of wife by husband due to disobedience (not vice versa?)
- man can easily divorce his wife (not vice versa? )
- wife is cursed by angels if not fulfilling her husband's sexual need (not vice versa?)
- woman is the majority of hell population due to disobedience to their husband (not vice versa?)
- woman's portion of inheritance is only half of man's
- woman's credibility is only half of man's
- etc.

Right now, many non-Muslims who read Anti-Islam/Islamophobes writings about woman in Islam will know that all the above have basis in Islam (either in the Qur'an or Hadith, unlike "honor killing" or "female genital mutilation" which are also often mistakenly linked to Islam). All these need to be addressed one by one with satisfying answers (without beating around the bush), if we want to change the negative view that other people have about woman in Islam.

Saya sendiri tidak punya references khusus terhadap pertanyaan2 tsb, walaupun ada beberapa artikel2 di internet dari google yang membahas hal tsb, di antaranya:

http://www.livingislam.org/n/wmnc_e.html#ch-3

http://www.islamonline.net/english/In_Depth/IslamWifeBeating/index.shtml

http://www.answering-christianity.com/beating_no.htm

Mudah2an link di atas dapat bermanfaat dan membantu in the mean time...

Wallahu'alam.

Sunday, September 28, 2008

60 Million dollars to defame Islam - Obsession the movie

Insya Allah kalau umat Islam di US menyumbang $10 per orang aja dikali 7 million orang sudah menjadi $70 million. Apalagi kalau para pengusaha2 Muslim kaya raya, di timur tengah dan di asia, juga semua orang Islam di berbagai negara di dunia turut membantu akan bisa jauh lebih banyak lagi. Tapi sekarang masalahnya menurut saya adalah keefektifan program yang akan menjadi response terhadap ramainya Islamophobic ini. Sayang sekali kalau dana yang banyak ini diberikan tanpa ada program yang jelas dan tidak efektif. Misalnya dana tsb dipakai dipakai mencetak Qur'an sebanyak2nya atau mengadakan banyak interfaith TANPA  menjawab straight forward to the point, satu persatu tuduhan2 yang sangat buruk terhadap ajaran Islam maupun Nabi SAW, akan menjadi tidak efektif.

Saya kemarin ke Istiqlal dan selepas shalat ternyata berjumpa dengan Buya Abunyamin Roham yang banyak menulis buku Islam (tak disangka2 padahal malamnya saya sempat membaca buku beliau yang berisikan jawaban beliau terhadap "Islamic Invasion"nya Robert Morey - setahu saya penulis lain yang telah menerbitkan buku serupa adalah Ibu Irene Handono dengan judul "Islam dihujat: Menjawab buku Islamic Invasion"). Buya sudah tua umurnya (sekitar 70an) tapi masih semangat menulis buku2 Islam. Saya bilang pada beliau bahwa buku2 beliau perlu ditranslate ke bhs Inggris karena akan sangat bermanfaat sekali kalau dibaca oleh orang2 di US. Beliau tampak bersemangat dan akan mencari tahu mengenai usaha translation ini.

Saya sendiri sudah berusaha mentranslate bukunya Dr.Quraish Shihab, tapi bahasa Inggris saya tidak begitu bagus dan saya sendiri tidak punya pengalaman dalam translation ini, ditambah perfectionist, terasa lama sekali kalau buat satu halaman saja (dan itupun waktu dibaca ulang nggak pas gitu gimana kayaknya... makanya nggak pernah jadi-jadi... :)

Kita juga bisa berusaha membuat slides dan diconvert ke movie di youtube untuk menjawab tuduhan2 orang2 yang anti-Islam di sana (termasuk obsession movie ini). Saya kadang kalau ikut pula dalam diskusi di bagian comment video yang tampak anti Islam, dan alhamdulillah saya lihat kalau kita menjaga etika kita dalam berdiskusi tidak sedikit orang2 yang memiliki salah paham terhadap Islam mengakui salahnya cara pandang mereka dan respect dengan kita. Meskipun sederhana dan simple, tapi mudah2an ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.

I searched on google and found a nice rebuttal of this anti-Islam DVD at:

http://www.obsessionwithhate.com/therebuttal.php

(you might want to save this  whole page just in case).

If necessary, we could print this rebuttal as small booklets or handouts, and distribute them to community centers, churches, and schools to educate people.

May Allah showers all of us with his mercy and blessings during this month of Ramadan and continue afterwards.

Semoga bermanfaat...

Saturday, September 06, 2008

Prof. Dr. KH Ali Mutstafa Yaqub

Saya kenal Prof. Dr. KH Ali Mutstafa Yaqub dari tulisan2 beliau dulu sekali di majalah Amanah dan buku2 beliau tentang Hadits Nabi SAW. Saya banyak belajar dari buku2 beliau mengenai sejarah hadits dan pembahasan mengenai hadits2 Nabi yang ditulis dgn bahasa yang mudah dimengerti. Setahu saya beliau pakar hadits di Indonesia (seperti halnya Dr.Daud Rasyid, dll).

Saya ingin bisa bertemu beliau (juga ulama2 lainnya) untuk berkonsultasi ttg hadits2 Nabi yang shahih sanadnya tapi matannya tampak "doesn't make any sense" atau bertentangan dengan modern science, sehingga sering digunakan sbg bahan penghujatan Islam.yang kini dijadikan bahan ejekan oleh para anti Islam dalam buku2 mereka juga dalam website dan forum2 diskusi di internet. Sudah beberapa toko buku saya kunjungi (Gunung Agung, Gramedia, Wali Songo), tapi saya tidak menjumpai adanya buku2 yang membahas hal ini. Dulu pernah ada buku "Hadits-hadits Musykil" tapi sekarang sudah tidak ada lagi.

Misalnya: hadits yang menjelaskan bahwa ketika tenggelam matahari itu pergi bersujud di bawah 'Arasy (padahal kita tahu matahari itu tampak tenggelam karena perputaran bumi), lalat di kedua sayapnya ada kuman dan antidot (dulu pernah membaca ada klaim riset membuktikan hal ini tapi tidak ada bukti yang bisa diverifikasi), siapa yang makan kurma ajwa tidak akan mempan sihir dan racun (hadits ini digunakan anti Islam untuk menantang orang Islam makan kurma ini dan meminum baygon), Nabi Musa menampar malaikat sampai copot matanya, setan kencing di kuping orang tidur, dll... karena matannya yang agak "aneh" ini, tidak sedikit orang yang berpendapat hadits2 ini tidak shahih dan ditolak. Termasuk hadits dalam Bukhari yang bilang Aisyah menikah dgn Nabi ketika umur 9 th (pembahasan ini ditulis oleh seorang dokter di Michigan dan disebarkan ke milis2, tapi pernah dibantah oleh beberapa ulama yang lebih paham status sanadnya yang shahih ini).

Mudah2an kalau ada yang kesempatan berdiskusi dgn Bpk KH ini bisa ditanyakan hal2 ini dan bisa menshare jawabannya. Mudah2an bermanfaat buat kita semua.

Salam juga buat beliau, semoga diberikan kekuatan dan kesehatan selama di US dan kembali ke tanah air.

Monday, July 07, 2008

Being a Muslim is not fun anymore?

Tidak sedikit new converts yang balik lagi keluar dari Islam karena attitude tidak simpatik dari Muslims. IMHO, ini kendala yang sering dihadapi Muslim community, tidak hanya di Amerika sini tapi juga di tanah air.

Adanya kelompok extreme yang *memaksakan* pemahaman fiqh mereka dalam hal2 yang furu' (cabang) kepada orang2 yang berbeda pemahaman fiqhnya terhadap hal yang sama. Menurut mereka "al-haqqu wahid" (kebenaran itu cuma satu) termasuk dalam hal2 pemahaman hal2 fiqh yang terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, dan menurut mereka  tidak ada selain kebenaran selain bid'ah dan kesesatan dan setiap yang sesat masuk neraka. Ini akhirnya menimbulkan konflik intern dalam umat. Mana ada orang yang mau dipaksa, disindir, dituduh sesat dan masuk neraka hanya karena berbeda pendapat terhadap masalah2 cabang?

Dulu waktu masih kuliah, saya juga kenal dengan seorang brother yang baru masuk Islam, aktif di masjid, tidak lama kemudian ia sering memakai baju long dress gaya Arab, dan kadang2 kaffiyeh menutup kepalanya.

Pernah suatu hari saya di ajak ke apartmentnya dengan seorang Arab brother yang selalu mengajarinya Islam. Ketika melihat di ruang tamu ada CD player dengan koleksi CD musik, si brother dari Arab ini bilang "This is haram bro!" kepada brother new convert ini. Lalu di kamar beliau ada poster Michael Jordan (si new convert brother ini fannya Jordan), komentar si Arab brother tadi serupa "What is this? This is haram bro!". Saya dari tadi nggak enak dengan tone komentar dan gaya seperti layaknya pembuat fatwa si Arab brother ini. Tapi saya memang tidak dekat dengan dia sehingga tidak enak rasanya saat itu untuk berdebat di depan new convert ini. Dengan agak segan si new convert ini pun mengambil koleksi CD musiknya dan mencopot poster Michael Jordan di kamarnya.

Hanya beberapa bulan kemudian, si new convert brother sudah hilang dari masjid. Suatu hari saya bertemu dengannya di study lounge di campus cafetaria. Saya kaget ketika melihat dia yang kini memakai anting, memakai baju tanpa lengan dengan tatoo di lengan atasnya dan bergaul dengan orang2 yang tidak jauh beda dengan penampilannya. Saya sapa dia dan dia pun menyapa balik, tapi tampaknya dia berusaha mengalihkan perhatiannya dari saya.

Ini hanya satu contoh dari banyak kasus serupa yang sama yang dialami new convert.
Untuk menghindari hal yang serupa, saya selalu berpendapat bahwa pendidikan new convert sebaiknya jangan diberikan kepada mereka yang berpaham "picik" (closed minded) terhadap ajaran2 Islam, yang hanya tahu satu dua hadits sudah berani memberikan fatwa, tidak pernah belajar komprehensif mengenai Islam, yang bisanya hanya taqlid buta kepada para "suyukh" mereka tanpa tahu apa dasarnya, apalagi menutup mata terhadap argumentasi pandangan yang berbeda.

Mudah2an issue ini bisa kita diskusikan di masjid2 tempat kita berada (tentunya dengan baik2 dan sabar) sehingga bisa terbentuk solusi untuk menghindari agar issue yang sama tidak terulang lagi. Amin.

Wallahu'alam

Tuesday, June 03, 2008

At-Tahrim:1-5, Tafsir Ibn Katsir dan Safwat At-Tafasir

Saya ingin meminta bantuan kepada ikhwah yang memiliki tafsir Ibn Katsir yang full version (bukan yg mukhtasar atau abridged version in English) juga Safwat At-Tafasir nya Muhammad Ali Sabuni, untuk tafsir surat At-Tahrim ayat 1-5.

Banyak orang2 anti Islam/Islamophobes yang menggunakan tafsir surat ini untuk menghujat Nabi SAW yang dikatakan bahwa ayat2 tsb turun untuk mengkritik Nabi yang mengharamkan dirinya untuk menggauli hamba sahayanya Maria al-Qibtiyah setelah salah satu istri beliau, Hafsa RA, menemukan Nabi berdua Maria di rumahnya, padahal hari itu adalah giliran Nabi dengan Hafsa.

Para Islamophobes ini mengatakan bahwa tafsir2 klasik termasuk Ibn Katsir, Baydawi, Zamakhsyari, dan kontemporer Safwat at-Tafasirnya Ali Sabuni memuat hadits2 yang berkenaan dengan hal ini, tetapi tafsir Ibn Katsir (abridged version - yang bisa juga dibaca online) yang diterjemahkan dalam bhs Inggris tidak memuat kisah ini lagi tetapi hanya memuat latar belakang yang lain yaitu Nabi mengharamkan dirinya meminum madu untuk menyenangkan istri2nya (diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim). Mereka menuduh ini usaha dari ulama2 Islam untuk menutupi kisah yang mereka tuduh "memalukan" terhadap Nabi mereka.

Ketika saya bilang bahwa tafsir Ibn Katsir dalam bhs Inggris itu hanya memuat hadits2 yang shahih saja, mereka meminta apa buktinya hadits2 yang berkenaan dengan Hafsa dan Maria ini dikatakan tidak shahih? Mereka mengatakan pula bahwa dalam Safwat at-Tafasirnya, Ali Sabuni mengatakan bahwa menurut Ibn Katsir kisah mengenai Maria ini lebih dipercaya daripada kisah Nabi dan madu, dengan alasan jealousy yang timbul akibatnya di kalangan istri Nabi.

Karena saya tidak memiliki kedua kitab tsb, saya ingin meminta tolong ikhwah di sini yang memilikinya mungkin bisa membantu mencheck status hadits2 tsb. Atau bisa pula memforwardkan email ini kepada mereka yang memiliki specialized knowledge terhadap masalah ini.

Berikut ini Ibn Katsir full version online:
http://quran.al-islam.com/Tafseer/DispTafsser.asp?nType=1&bm=&nSeg=0&l=arb&nSora=66&nAya=1&taf=KATHEER&tashkeel=0

Mungkin ada ikhwah yang jago bhs Arab di sini yang bisa mencari tahu apakah benar Ibn Katsir lebih percaya kepada cerita Maria dan Hafsa ini dibanding hadits shahih berkenaan dengan Nabi dan madu tsb?

Jazakullah khair atas bantuannya.


---- response from mas Ahmad Rafiq -----

Assalamu'alaikum,

Sebelumnya saya mau memperkenalkan diri sebagai "wong anyar" dari yogya, tapi asli saya dari Banjarmasin, nama saya Ahmad Rafiq. Nuwun mas Munjid (senior saya di Dep. of Religion Temple Uni) yang ngetokin pintu IMSA buat saya, mudahan saya bisa belajar banyak dari sini. Saya kenal beberapa nama  di sini yang saya pernah ktemu, tapi banyak yang belum, Insya Allah waktunya tiba untuk "kopi darat".

Saya tidak jago bahasa Arab, tp yang saya paham dari Ibnu Kasir, bukannya dia berusaha menutupi kasus pertama, tetapi hadis yang pertama itu sahih dengan syarat Bukhari Muslim, tetapi tidak ada dalam satupun kitab hadis yang enam (itu bisa masuk Mustadrak ya? yang lain mungkin lebih tahu), sementara riwayat yang tentang madu memang terdapat dalam Kitab Bukhari Muslim (artinya kita masih mungkin menemukan hadis sahih di luar Bukhari Muslim). Jadi singkatnya dia tidak membanding kekuatan kedua hadis tersebut secara langsung. Sementara itu versi ringkas Ibnu Kasir memang hanya mencantumkan hadis sahih yang diambil dari Bukhari Muslim, tapi dengan catatan, versi ringkas ini bukan Ibnu Kasir yang meringkas, karena bagi ibnu Kasir sendiri dalam banyak tafsir ayat yang lain keseimbangan informasi itu penting (sebenarnya karena karaternya yang bil-Ma'sur/berbasis riwayat maka dia akan berusaha mengumpulkan riwayat sebanyak yang dia bisa dalam setiap penafsirannya).
Sementara itu kalo kita baca tafsir yang lebih banyak mencatumkan riwayat, bahkan jadi rujukan Ibnu Kasir, seperti al-Tabari, ia lebih cenderung untuk menyebut riwayat yang tentang kasus Mariah al-Qibtiyah, Hafsah, dan Aisyah lebih kuat dibanding yang tentang minuman (madu/ bahkan dia tidak menyebut secara tegas tentang Madu). Tapi rangkaian ayat ini harus dibaca sampai tuntas, mulai dari Nabi SAW sebagai manusia yang juga bisa tersalah, lalu diingatkan Tuhan (sebagaimana pada banyak kasus lain), lalu kasus ini menjadi salah satu dasar hukum kifarat Half al-Yamin (melanggar sumpah) dan larangan mengharamkan yang halal, lalu kewajiban Istri untuk menjaga rahasia rumah tangga (termasuk 'aib suami), kemudian kewajiban menjaga keluarga dst.
yang menarik bagi saya surah al-tahrim itu bisa dilhat dalam kelompok besar, ayat 1-5 itu termasuk yang ghairu ibtidaiy, artinya yang pakai asbab al-nuzul, tapi ayat yang pakai asbab al-nuzul ini seringkali nanti (dalam al-Quran) akan disambung dengan yang ibtida'iy (tidak punya asbab), justeru pada ayat-ayat yang tidak punya asbab inilah nilai-nilai pelajaran dari ayat-ayat sebelumnya akan ditekankan, bisa kita lihat pada ayat 6 dst sampai cerita istri Nuh, Lut, Firaun n Maryam.

Anyway, saya kadang mikir kalo harus ngelayani orang Islamophobia (sebagaimana juga segelintir orang Islam yang selalu memandang orang lain sebagai musuh), apa nggak ada kerjaan lain bagi mereka yang lebih konkrit. tapi mungkin memang harus ada kali ya kelompok2 seperti itu untuk "menyeimbangkan" wacana n mancing kita ben mikir neh, asal jangan main gebuk!. Kadang kita justeru belajar dari sesuatu yang kita tidak senang.

Wallahu a'lam, gitu dulu sekedar perkenalan,

Wassalam

Rafiq.

Thursday, May 15, 2008

Tanggapan buat seorang ex-Muslim

Kisah sedih tentang Hassan Radwan, seorang ex Muslim aktivis (lulusan BA in Arabic and Islamic studies dan president of the Islamic society of University of London, amir of the da'wah society of North London, editor of Islamic magazine, writer of Islamic books for children, and guru Islamic school di UK founded by Yusuf Islam) yang murtad keluar Islam akibat banyaknya pertanyaan yang sulit dijawabnya dan mengganggu hatinya.

http://youtube.com/watch?v=aG8su4USr1U  (about his story)

http://www.youtube.com/watch?v=OuImUgwW9To  (about his family and past Islamic activities pictures).

Good lesson buat kita semua yang take for granted iman yang ada di dalam hati ini.
Juga sebagai pelajaran buat kita agar tidak mengacuhkan dan menutup mata terhadap pertanyaan2 yang dilontarkan oleh siapa saja tentang Islam.
Tidak mustahil lambat laun anak2 kita akan berhadapan pula serta bertanya tentang hal yang sama.

Mudah2an Allah SWT selalu menguatkan dan melindungi iman dalam hati kita semua hingga akhir hayat nanti. Amin.

Berikut ini beberapa video yang saya post sebagai tanggapan buat Hassan Radwan:

http://www.youtube.com/watch?v=1wKSm13AXRM
menjawab videonya yang menuduh Nabi SAW memukul Aisyah RA istrinya dan membunuh orang2 yang menulis puisi yang menghinanya.

http://www.youtube.com/watch?v=Kv43XGHqi8o
menjawab videonya tentang keraguannya terhadap Islam

Mudah2an bermanfaat.

Tuesday, May 06, 2008

Response Dr.Quraish Shihab atas film Fitna


Bisa dibaca di sini:
http://www.slideshare.net/Shobrie/ayat-ayat-fitna-quraish-shihab

Bagus argumentnya dan tidak "beating around the bush".
Bagus sekali kalau ada dalam English version juga sehingga bisa kita sebarkan ke lingkungan kita di sini.
Jazakallah khair!

PS: Senang rasanya kalau melihat para ulama, scholars & intelectuals of Islam bersama2 bersatu membantah hujatan dan propaganda Islamophobes yang kini ramai dipropagandakan di mana2, daripada saling berdebat kusir antara sesama mereka.

Friday, April 25, 2008

Non-Muslim scholar masuk Islam

Senang rasanya mendengar ada non-Muslim scholar apalagi yang mendalami ilmu2 Islam (mungkin sebelumnya berniat untuk tujuan missionaris atau lainnya) tetapi  kemudian mendapat hidayah dan masuk Islam.

Beberapa waktu yang lalu ketika sedang mencari argumentasi refutation terhadap tuduhan orientalists mengenai the origin of hadith, saya ketemu dengan video ini di youtube:

http://youtube.com/watch?v=XulKyLhS694

Ternyata Dr.Jonathan Brown ini juga seorang Muslim convert. Beliau saat ini terkenal sebagai salah satu hadith scholar yang kini tengah mengajar di University of Washington di Seattle. Dalam video tsb kita bisa lihat argument2 beliau merefute Goldziher, Schacht and others yang berusaha mengaburkan sejarah penulisan dan pengumpulan hadits Nabi (yang sering dituduh ditulis 200-300 tahun setelah Nabi).


Another side note:

Regarding hadith criticism, I also found books written by Dr.M.M.Azami really useful to be used as resources to refute the orientalists' (or missionaries' , or hadith rejectors') arguments, especially his book "Studies of Early Hadith Literature" which include his doctoral dissertation about the existence of hadith compilations written by companions of the Prophet, which include "as-Sahifa as-Sadiqa" (contains hadith collections by Abdullah bin Amr bin Ash - died 65 AH) and "as-Sahifa Hammam ibn Munabbih" (contains hadith collections by Abu Hurairah - died 60 AH). He also wrote a book refuting Schacht's accusation regarding hadith.

I hope this information will be useful for those who need it.

Tuesday, April 08, 2008

Youtube diblocked karena film Fitna?

Kabarnya yang dengar dari teman2 di multiply.com, youtube diblokir karena adanya film Geert Wilders' Fitna yang anti-Islam itu. Menurut saya sih sebenarnya Youtube itu penuh dengan video2 yang lebih extreme kebencian thd Islamnya dibanding film Fitna. Dan sekarang tampaknya film Fitna pun sudah diperbanyak dan diupload oleh banyak user yg membenci Islam bukan hanya di youtube tapi di video site2 lainnya. Tampaknya hanya sedikit dari umat Islam yang membuat film2 response/rebuttal dan mempostnya pula di sana dengan keyword yang pas (misalnya "fitna, response, rebuttal, islam, muslim, qur'an") sehingga orang2 yang mencari video responsenya akan melihat video kita pula. Saya mencoba mempost 10 min video response di multiply juga di youtube (http://youtube.com/watch?v=hSvyOpk-bIw) dan dalam satu minggu sudah mencapai 15000 viewers. Atau bisa kita pula beramai2 mem-FLAG video2 propaganda anti Islam tsb sebagai "Hateful/Abusive Content" sehingga oleh youtube admin video tsb akan diremove.

Saya sangat menyayangkan kalau Youtube diblokir karena saya sendiri merasakan banyak belajar Islam dengan banyak Muslims (dari berbagai negara) di sana, juga dari video2 Ahmad Deedat, Zakir Naik, Jamal Badawi, dlsb, serta kesempatan berda'wah kepada siapa saja di sana. Memblokir youtube rasanya kok seperti menutup ladang ilmu dan da'wah... Begitupula multiply.com yang saya rasakan bisa menjadi medium silaturahmi dan sharing antara kita, kabarnya sebagian ISPs di Indonesia sudah memblokirnya pula.

Mudah2an ada yang bisa menyampaikan hal ini kepada Bapak Mentri Infokom agar tidak terjadi pemblokan kebebasan berkomunikasi di era informasi ini.

Saturday, March 29, 2008

Menanggapi film FITNA

Sebenarnya mudah saja kalau mau membuat film sebagai response thd film ini, dengan style yang sama pula (cutting and pasting quotations dari ajaran2 agama, paham, ataupun pemimpin2 mereka, disertai potongan clips of the victims of the crime of people associated with them, atau komentar2 orang2 extrimis agama/paham mereka).

Misalnya karena Islamophobes bisa dari kelompok religious ataupun non-religious/atheist, dalam film response tsb bisa diperlihatkan quotation ayat2 dari Bible atau ajaran2 atheism/communism yang menghalalkan segala cara, beserta foto2 kekejaman Inquisition, Crusades, Nazi, WW1 and WW2, Lenin, Stalin, Polpot, Zionis, Bosnia, Grozni, korban2 rape/sex abuse para pemimpin gereja, pastor2 yang terlibat sex scandals, mass suicide, serial killers, dll, yang memiliki background yang sama dengan mereka. Juga anak2 kecil yang dilatih Jesus' camp untuk menjadi "Soldiers of God" (http://youtube.com/watch?v=LqcVGsofOpE), atau Christian extremists yang bernafsu membuat WW3 agar mempercepat 2nd coming of Jesus (http://youtube.com/watch?v=_UoHfCUBiEM), dst, dst. Pointnya cut and paste komentar2 mereka disertai ayat2 kitab suci ataupun doktrin2 paham mereka. Tambahi background music, dan jadilah film responsenya! Pasti akan jadi hit box office juga! ;-)

Setelah pikir2 lagi, saya merasa lebih baik membuat response yang educative, daripada yang offensive.Berikut ini video yang saya compile dari clips film "The Message" yg menceritakan garis besar historical background dari ayat perang dalam Al Qur'an. Mudah2an dapat menghapus miskonsepsi mereka yang membenci Islam, Qur'an dan Nabi SAW.

http://www.youtube.com/watch?v=hSvyOpk-bIw

Mudah2an bermanfaat bagi yg membutuhkan.

Tuesday, March 18, 2008

Tanggapan terhadap tulisan Prof.Feldman

Menanggapi tulisan:
http://www.nytimes.com/2008/03/16/magazine/16Shariah-t.html?pagewanted=1&_r=1&th&emc=th

Tulisan Prof.Feldman ini lumayan bagus dan tampak diusahakannya untuk bersifat objective, meskipun ada juga hal2 kekurangannya. Satu hal penting yang perlu digarisbawahi dalam tulisannya adalah mengenai perbedaan definisi terhadap kata2 yang sering digunakan di dunia barat dengan makna sebenarnya dalam Islam:

"One reason for the divergence between Western and Muslim views of Shariah is that we are not all using the word to mean the same thing. Although it is commonplace to use the word "Shariah" and the phrase "Islamic law" interchangeably, this prosaic English translation does not capture the full set of associations that the term "Shariah" conjures for the believer. Shariah, properly understood, is not just a set of legal rules. To believing Muslims, it is something deeper and higher, infused with moral and metaphysical purpose. At its core, Shariah represents the idea that all human beings — and all human governments — are subject to justice under the law."

Masalah syari'ah ini sering dibawa2 Islamophobes untuk melabel orang2 Islam yang setuju dengannya sebagai kelompok extrimist atau radikal yang perlu dicurigai bahkan dimusuhi. Kalau tidak salah dulu Imam Syamsi juga waktu diinterview di FoxNews mengenai video "ISLAM: What the West Needs to Know" pernah digiring dengan pertanyaan yang serupa. Imam Syamsi dengan bagus menjawab bahwa syari'ah itu tidak hanya perkara justice and punishment melulu, tapi aturan2 hidup sehari2 setiap Muslim dari bangun tidur, mandi, shalat, kerja dan aktivitas2 lainnya.

Dulu kalau tidak salah ada institusi yang berusaha melobi pemerintah untuk mengeluarkan undang2 yang mengucilkan atau mendeportasi Muslims yang setuju dengan syari'ah. Bahkan institusi ini mengklaim bahwa komunitas Muslims di masjid2 di Amerika banyak yang dikategorikan masuk ke dalam kelompok extrim dan radikal karena dituduh setuju dengan syari'ah, bahkan dituduh berusaha mengganti hukum2 di negara ini dengan syari'ah. Ini jelas tuduhan fitnah dan propaganda agar pemerintah membenci dan mencurigai setiap Muslim yang sudah jelas setiap hari mempraktekkan ajaran2 Islam dalam kehidupan mereka. Alhamdulillah pemerintah tidak termakan begitu saja oleh propaganda fitnahan tsb. Tapi kita tidak tahu kalau fitnahan macam ini ada yang mempengaruhi pemikiran orang2 awam maupun govt officials yang akhirnya melahirkan sikap mencurigai dan memperlakukan orang2 Islam dengan buruk.

Adalah tugas kita bersama untuk terus berusaha menghapus miskonsepsi2 macam ini.
Dimulai dari diri sendiri, keluarga, tetangga, teman2, dan masyarakat semua.

Wallahu'alam.

Monday, March 10, 2008

Can Muslim and Christian be friends?

Video ini baru dipost di youtube mengenai debat dua bulan yang lalu (Jan 2008) yang diadakan Islamic Society of Tulsa Oklahoma, antara Dr.Jamal Badawi dengan Pastor Reza mengenai topik di atas.

Meskipun topiknya kelihatan sederhana, tetapi di dalamnya bisa dijumpai argument2 yang sering dibawa oleh hard-core Islamophobes mengenai hubungan Muslim dengan non-Muslim. Kata2 si Pastor sering membuat kita emosional, tapi terus terang ini kenyataan yang ada di dalam banyak buku hadits dan tafsir, yang sering di salah gunakan saat ini oleh para propaganda Islamophobia untuk menghujat Islam (juga oleh kelompok2 extrim dalam Islam yang akhirnya membuat image Islam menjadi buruk).

Alhamdulillah Dr.Jamal Badawi bisa dengan tenang (meskipun tampak agak tergesa2 karena limited time) menjawab tuduhan2 tsb.

https://www.youtube.com/watch?v=FGxMqj8EBSo

Silahkan ditonton dari bagian 1 sampai habis, harap sabar dan jangan keburu emosi lalu stop di awal atau tengah2...  :-)
Bagian akhirnya bagus sekali ditutup oleh closing statementnya Dr.Badawi. To the point. Not apologetical, but the truth.

Silahkan yang mau mendiskusikannya, bergabung di milis diskusi-islamophobia@googlegroups.com

Mudah2an bermanfaat.

Thursday, March 06, 2008

Rebutting Islamophobes on Conservative Radio

I heard Jeff Siddiqui, a Muslim da'wah activist from Seattle, was interviewed by a conservative talk radio last year and he was really good in presenting his arguments correcting misconceptions about Islam and Muslims!

What the NBC website really shows that the propaganda of Islamophobes is working.  Label all terrorism and crimes done by Muslims with adjective "Islamic" or "Muslim", but don't associate those done by Jews, Christians, Hindu, Buddhist, Atheists, with their belief.  Even the word "Jihad" which is a word that has noble meaning in the Qur'an has been used  frequently now with negative connotation in "jihadist, another label for "terrorist".

As far as I know the only station that has been trying to remove these Islamic- or Muslim-adjectives from negative connotation from their reporting is ABC News. Their effort should be applauded and thanked. In their recent TV show, they tested how people behave when a Muslim sister was treated harshly by a bigot in a store. This is really an effort to counter the Islamophobes propaganda. But if you read the viewer comments on ABC website, you will find SO MANY people HATE ABC for the show. This shows us how bad and deep the propaganda has affect on a lot of people.

All of us TOGETHER should start participate actively in countering their propaganda and false conceptions about Islam. We could send email, letter, or comment on the website, to news media, correcting their biased report. Or talk to our friends at schools, offices or neighborhood, if they have these misconceptions. Insha Allah our effort will not be useless in improving the situation, and most certainly it won't be worthless in front of Allah SWT.

"O ye who believe! Be the helpers of God (in His cause), even as Jesus son of Mary said unto the disciples: Who are my helpers for God? They said: We are God's helpers." (Qur'an 61:14)

Wallahu'alam

Tuesday, February 19, 2008

What's wrong with being a Muslim and running for President?

It's kinda sad to see when many people in America asked if Obama is a Muslim, everyone tries hard to convince them that he's not one, but forget to add a line "But what's wrong with being a Muslim and running for President of this country?"

We should let everyone know and not forget that the constitution of this nation does not prohibit anyone of any faith or any race from running for a government office. Does being a Muslim now make someone deserve to be perceived as a bad person and not allowed to contribute to the betterment of this nation? 

Friday, February 15, 2008

Why they left Islam?

Mengamati banyaknya orang masuk Islam di Amerika ini, saya jadi teringat kasus yang sangat disayangkan: Steve A. Johnson (Faruq Abdullah) yang dulu convert ke Islam bahkan menjadi aktivis da'wah ISNA, dan sempat menulis beberapa buku da'wah pula, salah satunya "Da'wah to Americans: Theory and Practice", kemudian beliau balik lagi ke Christianity, bahkan sekarang mengajar Muslim studies di Columbia International University (school of missionaries). (http://www.ciu.edu/faculty/bio_short.php?id=273).
Jochen Katz et.al. dari answering-islam team, yang sering men-debunk berita masuknya non-Muslim scholars atau celibrities ke Islam, tidak luput menyebarkan berita ini pula dalam diskusi2 mereka.

O you who believe! If you ever abandon your faith, God will in time bring forth [in your place] people whom He loves and who love Him - humble towards the believers, proud towards all who deny the truth: [people] who strive hard in God's cause, and do not fear to be censured by anyone who might censure them: such is God's favour, which He grants unto whom He wills. And God is infinite, all-knowing.
(5:54)

Verily all this is an admonition: whoever, then, so wills, may unto his Sustainer find a way. But you cannot will it unless God wills, for, behold, God is indeed all-seeing, wise.
(76:29-30)

Wallahu'alam.

Thursday, February 14, 2008

The Pharaoh of Moses?

Setahu saya kita tidak memiliki banyak bukti peninggalan bersejarah (archeological evidence) yang detail mengenai sejarah Nabi Musa dan kaumnya di Mesir. Narasi sejarah Nabi Musa hanya banyak ditemukan dalam Bible (Old Testament) dan Qur'an. karena Bible sendiri penuh dengan kontradiksi terhadap historical narrations, jadi tidak bisa dipercaya 100% sebagai sumber sejarah.

Di Bible, Pharaoh yang membesarkan Musa dan menindas kaumnya berbeda dengan Pharaoh yang tenggelam di laut merah berdasarkan kisah di Book of Exodus verse Ex 4:19 - konteks ayat ini ketika Musa dalam status fugitive lari dari Pharaoh yang ingin membunuhnya karena Musa membunuh seseorang akibat persengketaannya dengan seorang budak. Lalu diceritakan Musa balik ke Pharaoh (tidak diceritakan Pharaoh yang sama atau tidak) pada usia 80 tahun. Dari sini sebagian Bible scholars menganggap Pharaoh yang berhadapan dengan Nabi Musa adalah Merneptah anak dari Ramses II (Pharaoh yang mengangkat Musa menjadi anaknya). Tapi pendapat ini tidak diterima oleh sebagian Bible scholars lainnya.

Al Qur'an tidak menceritakan dua Fir'aun (Pharaohs) dalam zaman Nabi Musa, tapi satu orang saja, yaitu yang istrinya membesarkan Musa sejak bayi, yang menindas bani Israil di Mesir, dan yang tenggelam di laut merah ketika mengejar Musa dan kaumnya. (salah satu ayat2nya di 26:10 ff. specifically 26:18-19). Di ayat itu jelas Pharaoh yang berhadapan dengan Musa adalah Pharaoh yang membesarkannya sejak kecil.

Ramses II ini diestimate para ahli sejarah berkuasa selama at least 40 tahun. Dan diketahui kekuasaannya berakhir sama dengan waktu Exodusnya bani Israil menyebrangi laut merah dipimpin Nabi Musa. Jadi ada kemungkinan Ramses II inilah Pharaoh yang sebenarnya tenggelam di laut merah.

Dalam buku "History Testifies to The Infallability of The Qur'an" by Dr.Louay Fatoohi dan Prof.Seetha Al-Dargazelli, chapter 7 "The Qur'anic Identification of the Pharaoh of the Exodus", dijelaskan alasan2 mengapa kisah Pharaoh yang disebut Al Qur'an lebih bisa diterima historically daripada kisah di Bible. Buku ini bisa dibeli di islamicbookstore.com.

Mudah2an ada manfaatnya dan tolong dikoreksi kalau ada yang salah.


Wallahu'alam.

Saturday, January 19, 2008

Kemana para ulama Islam?

Di tengah2 semaraknya Islamophobia, para Islamophobes kabarnya banyak yang menjadi millionaire karena penjualan buku2 anti-Islam yang menjadi best-sellers. Sayang, saya belum menjumpai adanya buku2 refutation dari Muslim scholars terhadap buku2 tsb. Padahal banyak Muslim professors dan intellectuals di banyak universitas baik di berbagai negara termasuk Timur Tengah. Yang saya jumpai hanya website2 yang dikelola oleh laymen (not specialized Islamic scholars) yang merasa concern untuk merespond. ( e.g. islamic-awareness.org, etc).

Saya pernah bertanya kepada Dr.Jamal Badawi, Dr.Ahmad Sakr juga Imam Zaid Shakir (Zaituna Institute) sewaktu mereka berkunjung ke sini, kapan terbit buku2 menjawab Islamophobes, belum ada jawaban pasti. Terakhir (beberapa tahun yang lalu) saya dengar Hamza Yusuf beserta beberapa scholars lainnya akan menerbitkan buku2 tanggapan, tapi saat ini belum dengar lagi kabarnya.
Apakah memang ada Muslim scholars yang sudah menulis buku refutation or rebuttal tapi tidak mau diterbitkan oleh any publisher? Termasuk Islamic publisher? Kalau tidak salah di US ada Amana, IIIT, dan Zaituna publishers.

Tidak sedikit yang bilang bahwa banyak ulama dan professor Muslim di timur tengah yang tidak mahir dalam bahasa Inggris dan tidak banyak pula penterjemah yang mahir menterjemahkan ke bahasa Inggris sehingga mudah dibaca dan dimengerti "native speakers". Sayangnya selama ini tidak ada yang memberikan alternatif solusi, dan semakin lama waktu berjalan makin banyak orang2 awam yang terpengaruh dengan pembentukan opini Islamophobes ini. Saya rasa survey yang diconduct CAIR tentang menaiknya trend Islamophobes ini salah satu penyebabnya bisa jadi karena pembentukan opini yang buruk ttg Islam ini.

Lain halnya dengan orang2 non-Muslim di sini yang begitu cepat mengcounter buku2 yang menyerang keimanan mereka. Waktu Richard Dawkins menerbitkan bukunya "The God Delusion" yang bestsellers itu, tidak lama kemudian muncul buku2 rebuttalnya, salah satunya "The Dawkins Delusion". Atau bukunya Bart Ehrman "Misquoting Jesus", tidak lama kemudian muncul buku2 rebuttalnya, seperti "Misquoting Truth". Apakah para authors ini dibayar mahal, atau berniat menjadikan bukunya bestsellers pula, atau karena memiliki motivasi tinggi, waktu yang banyak, atau team effort yang bagus? Saya tidak tahu, tapi yang saya sayangkan adalah mengapa orang2 Islam tidak bisa melakukan hal yang serupa?

Sayang sekali (mudah2an jangan sampai terjadi) kalau buku2 anti-Islam ini tidak jarang dijadikan reference oleh mereka yang non-Muslims untuk belajar tentang Islam. Bayangkan kalau buku2 ini dibaca pihak authority or policy makers yang akan mempengaruhi sikap dan attitude mereka terhadap Muslims baik local, national maupun international.

Saya sedih kalau ada orang2 Islam sendiri merasa tidak peduli dan berusaha merespond masalah ini. Mungkin mereka ataupun keluarga mereka belum merasakan dampak dari Islamophobia. Padahal common sense saja sebenarnya, image Islam dan Muslim yang dibuat buruk sedemikian rupa bila diconsumed oleh ignorant people akan membuat mereka membenci Muslims dan ini bisa mentrigger hate crimes towards Muslims.

Sedih lagi kalau ada Muslims yang sampai berkomentar "It's wasting time and energy to respond to Islamophobes". Apakah mereka tidak percaya lagi dengan adanya pahala dari Allah SWT dalam setiap usaha da'wah? Or is that only an excuse for our laziness or our inability in writing and articulating our responses in English? It is upon us Muslims to ponder this and start doing the effort.

Wallahu'alam.

Thursday, January 10, 2008

Menggunakan sumber yang tidak lengkap

Banyak diskusi agama terjadi di mana salah satu atau kedua pihak menggunakan dalil/reference yang tidak komprehensif, atau hanya partial. Seperti dalam diskusi mereka yang mengklaim bahwa dalam Islam semua agama yang ada saat ini diakui *kebenaran*nya dan dijamin keselamatannya di akherat. Mereka mengeneralisasi ayat Qur'an 2:62 atau 5:69, tetapi tidak menggunakan ayat2 lain e.g. 3:19, 3:85, dllnya, begitupula hadits2 Nabi SAW yang berhubungan dengan ayat-ayat ini.

Memang diperlukan honesty dalam berargumentasi. Mengutip references partially dan meninggalkan bagian2 yang berhubungan yang malah menggugurkan argumentasi adalah sikap DISHONEST (or honest mistakes if unintentional). Ini serupa dengan argument2 para Islamophobes yang sering menghujat Islam, Qur'an maupun Nabi SAW.

Wallahu'alam.

Saturday, January 05, 2008

Banned from the Bible

Dalam liburan bulan yang lalu saya juga menonton program "Banned from the Bible". Setahu saya mainstream Christians berpendapat bahwa the banned gospels tsb ditulis oleh Gnostic sects yang menganut paham "Gnosticism" yang bertentangan dengan ajaran Judaism, Christianity and Islam, yang berpendapat bahwa manusia itu sebenarnya adalah divine spirits yang terperangkap dalam dunia yang diciptakan oleh evil entity, karena itu menurut mereka gospels tsb dilarang. Tetapi ternyata teori dan definisi paham Gnosticism sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para historians karena banyak variationsnya dari sekte ke sekte terutama sejak ditemukannya manuscripts Dead Sea Scrolls and Nag Hamadi.

Kebetulan saat itu saya sedang berdiskusi dengan beberapa rekan Christians mengenai reliability dari kisah Jesus' crucifixion and his resurrection. Mereka berpendapat bahwa kedua events ini adalah fakta sejarah yang tidak bisa dipungkiri karena didukung informasi dari gospel manuscripts dari awal abad pertama juga informasi di luar gospels dari first or second century historians. Makanya mereka merasa heran mengapa orang2 Islam kok percaya begitu saja kepada Qur'an yang diturunkan 600 tahun setelah zaman Jesus yang mengandung informasi bertentangan dengan data2 awal abad pertama  dan kedua yang lebih dekat jaraknya dengan event tsb (4:157).

Juga mereka melihat adanya kebingungan di kalangan orang2 Islam sendiri akan siapa sebenarnya yang disalib. Ada ulama yang berpendapat bahwa yang ditaruh di tiang salib itu sebenarnya Jesus namun ia tidak mati, hanya tampak mati oleh orang2 yang melihatnya (swoon theory), sehingga tidak bisa dibilang Jesus itu disalib (karena berdasarkan terminologi "crucified" mengandung arti "died on the cross"). Kelompok Ahmadiyyah umumnya menganut paham ini. Ahmad Deedat dan Dr.Zakir Naik sering dibilang menganut teori ini meskipun sebenarnya argument ini mereka gunakan untuk membuktikan kemungkinan Jesus tidak mati di tiang salib berdasarkan ayat2 Bible sendiri.

Ada pula orang2 Islam yang berpendapat bahwa yang disalib itu adalah Judas Iskariot salah satu disciple yang menghianati Jesus. Dulu sejak SD saya masih ingat teori ini sering diajarkan dalam pelajaran2 agama Islam di tanah air. Setahu saya teori ini berdasarkan isi dari Gospel of Barnabas yang manuskriptnya ditemukan di akhir abad ke-16. Meskipun autentisitas manuscript gospel ini diragukan, ternyata dalam abad ke-6 gospel ini pernah dimasukkan ke dalam list gospels yang dilarang oleh Church. Meskipun demikian karena manuscript dari abad ke-6 ini belum ada yang menemukan, kita masih belum bisa membuktikan kesamaan isinya dengan manuscript dari abad ke-16.

Ada pula yang berpendapat bahwa yang disalib itu adalah salah satu disciple of Jesus yang memvolunteerkan diri untuk diubah mukanya seperti Jesus dan disalib in his place. Ibn Katsir dalam tafsirnya menjelaskan hal ini berdasarkan pendapat dari Ibn Abbas dari Ibn Abi Hatim juga dari riwayat An-Nasa'i. Sedangkan "Tafsir Jalalayn" (Al-Mahalli and As-Suyuthi) berpendapat bahwa yang disalib itu adalah salah seorang dari Jews atau tentara Romawi yang datang untuk menangkap Jesus. Riwayat lain yang disebut berasal dari Ibn Abbas dalam "Tafsir Ibn Abbas" menyebutkan bahwa yang disalib itu adalah salah seorang tentara Romawi bernama Tatianus. Ada pula yang berpendapat bahwa yang disalib itu adalah Simon the Cyrene yang datang untuk memanggul tiang salib menuju ke arena penyaliban. Dlsb.

Ketika mereka bertanya siapa yang disalib menurut saya, saya bilang wallahu'alam. Yang saya tahu berdasarkan Qur'an adalah Jesus tidak dibunuh (wa ma qataluhu) dan tidak pula disalib (wa shalabuhu). Ini berarti Islam tidak mengakui adanya konsep penebusan dosa seluruh manusia di tiang salib dengan disalibnya the so-called a "God-Man" in form of Jesus.

Al Qur'an tidak mengingkari adanya peristiwa atau event crucifixion itu sendiri. Tetapi Al Qur'an jelas2 tidak mengakui bahwa Jesus was crucified (either it was him alive on the cross or someone else was put to death on the cross in his place, Qur'an doesn't say). Ketika mereka bertanya mengapa saya tidak percaya kepada informasi dari current canonized gospels Mark, Matthew, Luke and John yang mereka klaim berdasarkan first eyewitnesses, saya tanya balik mengapa mereka bisa berkesimpulan demikian padahal banyak contradictions dalam kisah penyaliban tsb dalam gospels yang diakui sekarang.

Mereka bilang kontradiksi2 tsb hanya pada "surrounding events" bukan pada "the main event" (that is the crucifixion) yang keempat gospels ini setuju semua. Saya bilang pointnya tetap valid bahwa adanya kontradiksi2 ini, meskipun pada surrounding events, jelas menunjukkan bahwa narasi2 tsb bukan berasal dari first eyewitnesses, tetapi berdasarkan cerita dari mulut ke mulut tanpa adanya dokumentasi yang jelas mengenai chain of narrations (sanad) yang bisa ditrace sumbernya, sehingga bisa saja cerita2 ini diubah2 dari mulut ke mulut berdasarkan paham bermacam2 orang sehingga tidak faktual adanya.

Copy  dari gospel Mark saja (yang dibilang lebih tua dari Matthew dan Luke) baru ditulis sekitar 70 tahunan after the events. Author dari Matthew dan Luke pun menurut para Bible scholars menulis gospel mereka berdasarkan gospel Mark as well as a hyphothetical gospel "Q" yang sampai sekarang belum ditemukan manuscriptsnya.

Lalu mengenai pertanyaan mereka mengapa orang Islam percaya kepada informasi dalam Al Qur'an yang diturunkan 600 tahun setelah Jesus, saya bilang kredibilitas Al Qur'an lebih bisa dipertanggungjawabkan dari pada kredibilitas Bible. Al Qur'an diturunkan di tengah2 zaman di mana banyak gospels yang tidak jelas sumbernya dan kebenaran isinya. Church saja baru bisa memfinalize canonization Bible di abad ke 5. Mengapa mereka tidak pernah bertanya mengapa mereka mengimani gospels baru available 5000-4000 tahun setelah datangnya Torah kepada Moses? Pada point ini mereka agree to disagree karena pada akhirnya menurut mereka semua kembali kepada keimanan yang ada di hati masing2.

Dalam liburan bulan lalu saya juga mencoba membaca beberapa buku mengenai sejarah Bible ini terutama yang ditulis oleh seorang distinguished New Testament scholar, Dr.Bart Ehrman, dua di antaranya: "Misquoting Jesus" dan "New Testament". Beliau juga pernah diinterview di NPR dan ketika saya dengarkan interviewnya, saya sampai berpikir wah kok mirip ya pendapatnya dengan apa yang dikatakan Al Qur'an (3:78, 2:78-79, 2:59, 5:13), someone needs to give this man some da'wah!  :-)

Interview beliau bisa didengar di link ini:  http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=5052156

Mudah2an bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Tolong dikoreksi atau ditambahkan kalau ada yang salah atau kurang.

Wallahu'alam.