Tuesday, November 18, 2008

Diskusi mengenai Qur'an

Menanggapi pendapat seseorang:

<<< ...jika memang bible ditulis dengan tangan2 manusia, lantas kenapa?. al-qur'an kan juga ditulis dengan tangan manusia, dengan menggunakan bahasa manusia, dan ditujukan untuk manusia. mungkin kita perlu membaca kembali al-itqan fi 'ulum al-qur'an karya suyuthi, terutama bagian jam' al-qur'an, atau sekalian diperbandingkan dengan al-burhan karya zarkasyi....

Suyuti dalam al-Itqan lebih terbuka dan berani dalam mendiskusikan tentang wahyu al-Qur'an yang tidak terbatas atau dibatasi pada "Word by word," tapi justru dengan memberikan tiga pendapat:

The first opinion argues for both the word (al-lafẓ) and the meaning (al-ma'nā) in which "Gabriel memorized the Qur'ān from the Preserved Tablet and then sent it down".

The second opinion argues that "Gabriel sent the meanings (al-ma'ānī) down to Muḥammad, taught the meanings, and that then Muḥammad expressed them in Arabic".

The third opinion argues that "Gabriel delivered the meaning, expressed the words in the language of the Arabs, and the inhabitants of the sky recited it in the Arabic language, and then, Gabriel sent it down to Muḥammad in Arabic too."

Silahkan dicheck kembali di al-Itqan karya Suyuti atau juga di al-Burhan karya Zarkasyi. Dari sini, kita dapat berdiskusi secara lebih berkualitas tentang konsep wahy, tanzil, arabic language, peran gabriel dan muhammad dalam proses pewahyuan, dan the addressees of revelation.

Soal Hebrew Bible, sebaiknya kita serahkan kepada mereka yang lebih otoritatif untuk berbicara, tidak saja persyaratan otoritatif itu meliputi penguasaan hebrew language, tapi juga konteks sosial masa itu. Saya tidak berani berkomentar tentang Hebrew Bible seperti mas syamsi lakukan, karena saya menyadari kompleksitas kajian tentang the world scriptures, yang mengharapkan kita untuk lebih ekstra hati2, sensitif, dan respek terhadap keyakinan kaum agama lain tentang scripture-nya. Saya, misalnya, bisa saja menyajikan banyak fakta tentang pengaruh Hebrew Bible ke dalam al-Qur'an, yang sudah menjadi kesarjaan orientalis seperti Wansbrough. salam hangat.. >>>

Tanggapan saya:

Apakah ada nash Qur'an maupun hadits Nabi yang mendasari ketiga pendapat yang disebut Suyuthi dalam al-Itqan tentang nuzul Qur'an ini? Karena ini mengenai hal ghaib, pendapat yang tidak berdasar (conjectures) tidak bisa dipegang.

Dalam buku2 Ulumul Qur'an yang saya punya, pendapat ketiga ini ditolak karena bertentangan dengan banyak ayat dalam Al Qur'an yang menyatakan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah SWT (e.g. 9:6, 6:115, 18:109, 2:253, 42:51, hadits-hadits Nabi), yang ditempatkannya di Lauh al-Mahfuzh (e.g. 85:21-22 56:77-78),  sebelum diturunkan secara bertahap kepada Nabi (e.g. 2:185, 44:3, 97:1, 17:106) melalui malaikat Jibril yang terpercaya -yang tidak akan merubah2 lafazh maupun maknanya- (e.g. 26:192-194, 21:27), dalam bahasa Arab (e.g. 41:44, 12:2, 16:103, 42:7).

Saya juga ingin tahu apa yang dimaksud anda mengenai pengaruh Hebrew Bible terhadap Al Qur'an ini? Kalau yang dimaksud adalah "the borrowing theories of the Qur'an", ini sudah banyak direfute oleh banyak Muslim scholars. Salah satu contohnya bisa dilihat di: http://www.islamic-awareness.org/Quran/Sources/

Salah satu contoh buku yang membahas masalah ini adalah "The Qur'an and The Orientalists" by Prof. Dr. M. Mohar Ali, yang juga membahas dan merefute secara detail pandangan orientalists mengenai konsep wahyu dan language dalam Al Qur'an, termasuk pandangan Wansborough.

Mengenai topik Jam' al Qur'an, saya lihat bukunya Dr.M.M.Azami "The History of Qur'anic Text" memuat banyak pembahasan riwayat2 dan hadits2 yang berhubungan dengan topik ini, berikut manuscripts Qur'an. Ini mungkin tidak ditemukan dalam Al-Itqan karena perbedaan waktu ditulisnya.

Dr.Azami juga membahas manuscript di San'a Yemen yang sempat diangkat menjadi polemik beberapa tahun yang lalu. Beliau menyinggung pula surat dari Dr.Gerald Puin yang mengakui bahwa manuscripts tsb berasal dari 1st century of hijra, tidak seperti yang dituduhkan oleh orientalists bahwa tidak ada manuscripts Qur'an yang berasal dari kurun waktu tsb.

Bukunya Dr.M.Mohar Ali "The Qur'an and The Orientalists" juga membahas hal ini.

Mudah2an bermanfaat.

Wallahu'alam.

No comments: