Tuesday, April 21, 2009

Haram Police

Saya memang lama2 menjadi kesal juga melihat perselisihan di masjid hanya karena perbedaan pandangan dalam masalah fiqh. Ada beberapa orang yang selalu vocal menuduh orang melakukan hal yang haram ataupun bid'ah. Ada yang pakai celana panjang menutupi mata kaki dibilang bid'ah, jenggot tipis nggak sampai segenggam dibilang tidak benar, pengajian satu ruangan ikhwan akhwat meskipun tempat duduknya dipisah dibilang bid'ah juga, akhwat dilarang menggunakan jilbab berwarna dan bercorak selain hitam polos, etc,etc.. Banyak orang yang tadinya berniat beribadah ikhlas di masjid menjadi terganggu karena "haram police" ini...

Mau shalat, sudah khusyu', eh kelingking keinjek dikit karena yang di sebelah ingin mata kakinya dempetan... bukan hanya pas takbiratul ihram, tapi setiap raka'at bangkit dari sujud, kakinya ngedempetin terus sampai menjepit kelingking, membuat pikiran jadi tidak khusyu' di hadapan Allah, karena beralih ke jari-jari kaki yang dihimpit... :)

Apalagi kalo ada yang habis shalat langsung duduk bersandar di dinding, melihat ke arah kita yang sedang berdo'a atau shalat sunnah, lalu mengkoreksi selepas itu bilang ini itu bid'ah karena tidak sesuai dengan "sunnah" pemahamannya. Yang mau berdo'a dan shalat jadi nggak khusyu' lagi karena merasa dilihatin dan khawatir akan dicap ini itu bid'ah.

Mereka ini meskipun minoritas di masjid, tapi lebih vocal (suka menggunakan "high tone") dan sering terlihat tidak respect thd orang2 yg memiliki pendapat berbeda. Bahkan kepada orang2 tua, juga ulama/scholars yg sedang berkunjung ke lokaliti.

Saya masih ingat seorang ustadz yg diundang jauh2 dari chicago untuk memberikan workshop da'wah dibentak (high tone) hanya karena workshopnya diadakan di dalam trailer di sebelah masjid di mana brothers and sisters berada dalam satu ruangan (meskipun tidak mixing), meskipun sudah disetujui oleh masjid committee. Mereka pernah pula bukan hanya tidak mau menghadiri tapi juga mengajak orang2 lain untuk tidak menghadiri lectures ulama2 yg diundang, dengan alasan ulama tsb ulama yg bid'ah, tidak nyunah, cenderung sufi, dlsb.

Kalau kita beritahu baik2 bahwa tidak perlu bersu'uzhan atau memperdebatkan masalah2 kecil furu'iyah/cabang dalam agama, mereka malah marah dan bilang bahwa masalah2 tsb bukan masalah2 kecil. Bahkan kita malah dituduh gara2 meremehkan masalah2 ini, kondisi umat tidak pernah beres. Tidak ada persatuan dalam bid'ah kata mereka. Al-haqqu wahid, kebenaran itu cuma saya. Yah, jadinya serba salah menghadapi orang yg berpendirian "either my way or high way!" :)... Fenomena ini dari dulu sudah lama bisa kita temukan di masjid2 di seluruh Amerika. Saya rasa bukan hanya di Amerika tapi juga di negara2 Muslim di dunia termasuk Indonesia.

Besok Dr.Jamal Badawi diundang datang ke Portland lagi memberikan workshop da'wah dan family buat Muslim community, salah satu topiknya akan mengaddress issue2 ini. Juga beberapa minggu lagi kami berencana mengadakan lecture "conflict and anger management" untuk Muslim community dengan mengundang seorang Imam dan Professional Trainer. Mudah2an bermanfaat buat Muslim community... Saya berharap mudah2an akan banyak yang menghadirinya dan tidak "diboikot" lagi...

No comments: