Tuesday, November 12, 2013

Konflik Sunni-Syiah

Meskipun topik syi'ah adalah topik sensitif akhir2 ini, saya selalu suka membaca tulisan2 "akademik" mengenai dasar2 konsep dan pemikirannya, baik dari yang pro, kontra, maupun in-the-middle, yang dapat membuka wawasan kita.

Saya jadi ingin sharing some thoughts dalam hal ini dengan harapan mudah2an bisa bermanfaat bagi yang tertarik dengan thread ini...

1. Aqidah/iman and ethics

Kewajiban setiap Muslim untuk menjaga keimanan/aqidah mulai dari dirinya, keluarga, dan karib kerabatnya. Setiap paham yang menyimpang dari kebenaran tentu harus disampaikan penyimpangannya. Jangan dibiarkan bahkan ditutupi. Di sini perannya da'wah bil hikmah wal mauizhatil hasanah. Bukan da'wah yang mudah menimbulkan kebencian dan permusuhan yang berakhir dengan peperangan. Tentu dalam da'wah dibutuhkan ilmu, yang jelas, benar, dan kuat pondasinya. Tidak hanya ilmu, tapi juga hikmah. Dengan hikmah kita lebih berhati2 dalam menggunakan kata2 dan bersikap terhadap pandangan yang berbeda. Orang berda'wah tanpa ilmu dan hikmah biasanya mudah terpancing emosinya dan akhirnya tidak bersikap objective lagi dan cenderung menciptakan bibit2 konflik.

Dalam membahas paham yang berbeda, kita berusaha melakukannya secara objective, tanpa menyertakan kata2 yang bisa menyinggung personal sentiments. Mungkin serupa dalam perdebatan ilmiah dalam journal2 akademik. e.g. What is the claim? What is the proof/evidence? What is the warrants/reasoning that link the proof/evidence with the claim?

Dulu saya sering berdiskusi di newsgroups (di awal2 '90an) bukan hanya dengan mereka yang tidak berhubungan dengan Islam (atheists, agnostics, Christians, etc), tapi juga dengan Syi'ah, Ahmadiyah, Inkar Sunnah, dll. Kita berdiskusi di sana dengan etika berdiskusi yang dijaga bersama sehingga terbuka semua dasar2, pokok2 dari alasan2 setiap paham yang berbeda. Ini membuat kita paham mengapa "mereka" berpandangan demikian. Meskipun pada akhirnya we have to agree to disagree, but we gain knowledge and perspectives about other people's reasons, and importantly still respect one another.

2. Konsekwensi dari konflik dan peperangan

Tanpa adanya etika yang diakui dan dijaga oleh setiap pihak yang memiliki pandangan yang berbeda, tidak jarang konflik dan permusuhan muncul.

Kita lihat sendiri dalam konflik sunni dan syi'ah akhir2 ini, telah banyak korban berjatuhan dalam peperangan di beberapa negara. Umat Islam dilihat orang seperti umat yang tidak lagi menghargai nyawa manusia. Sudah ratusan ribu orang termasuk anak2 kecil dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi korban. Berita saling bunuh, bom, penggal sudah seperti berita biasa. Beberapa bulan lalu ramai berita penggunaan senjata kimia yang menewaskan ribuan orang termasuk banyak anak2. Kemarin terbaca berita ada yang salah memenggal kelompoknya sendiri. La haula wala quwwa illa billah... Mual rasanya membaca berita2 seperti ini...

IMHO, seharusnya semua ini bisa dihindari kalau setiap pihak bisa menjaga etika bersama dalam memahami pandangan dan paham yang berbeda. Khutbah Jum'at ustadz Joban "At-Ta'ayush Silmi" insya Allah bisa membuka wawasan kita dalam hal ini:  Friday Khutbah: How to Make Peace

Mohon dikoreksi kalau ada yang salah...

Wallahu'alam.

No comments: