Monday, July 07, 2008

Being a Muslim is not fun anymore?

Tidak sedikit new converts yang balik lagi keluar dari Islam karena attitude tidak simpatik dari Muslims. IMHO, ini kendala yang sering dihadapi Muslim community, tidak hanya di Amerika sini tapi juga di tanah air.

Adanya kelompok extreme yang *memaksakan* pemahaman fiqh mereka dalam hal2 yang furu' (cabang) kepada orang2 yang berbeda pemahaman fiqhnya terhadap hal yang sama. Menurut mereka "al-haqqu wahid" (kebenaran itu cuma satu) termasuk dalam hal2 pemahaman hal2 fiqh yang terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, dan menurut mereka  tidak ada selain kebenaran selain bid'ah dan kesesatan dan setiap yang sesat masuk neraka. Ini akhirnya menimbulkan konflik intern dalam umat. Mana ada orang yang mau dipaksa, disindir, dituduh sesat dan masuk neraka hanya karena berbeda pendapat terhadap masalah2 cabang?

Dulu waktu masih kuliah, saya juga kenal dengan seorang brother yang baru masuk Islam, aktif di masjid, tidak lama kemudian ia sering memakai baju long dress gaya Arab, dan kadang2 kaffiyeh menutup kepalanya.

Pernah suatu hari saya di ajak ke apartmentnya dengan seorang Arab brother yang selalu mengajarinya Islam. Ketika melihat di ruang tamu ada CD player dengan koleksi CD musik, si brother dari Arab ini bilang "This is haram bro!" kepada brother new convert ini. Lalu di kamar beliau ada poster Michael Jordan (si new convert brother ini fannya Jordan), komentar si Arab brother tadi serupa "What is this? This is haram bro!". Saya dari tadi nggak enak dengan tone komentar dan gaya seperti layaknya pembuat fatwa si Arab brother ini. Tapi saya memang tidak dekat dengan dia sehingga tidak enak rasanya saat itu untuk berdebat di depan new convert ini. Dengan agak segan si new convert ini pun mengambil koleksi CD musiknya dan mencopot poster Michael Jordan di kamarnya.

Hanya beberapa bulan kemudian, si new convert brother sudah hilang dari masjid. Suatu hari saya bertemu dengannya di study lounge di campus cafetaria. Saya kaget ketika melihat dia yang kini memakai anting, memakai baju tanpa lengan dengan tatoo di lengan atasnya dan bergaul dengan orang2 yang tidak jauh beda dengan penampilannya. Saya sapa dia dan dia pun menyapa balik, tapi tampaknya dia berusaha mengalihkan perhatiannya dari saya.

Ini hanya satu contoh dari banyak kasus serupa yang sama yang dialami new convert.
Untuk menghindari hal yang serupa, saya selalu berpendapat bahwa pendidikan new convert sebaiknya jangan diberikan kepada mereka yang berpaham "picik" (closed minded) terhadap ajaran2 Islam, yang hanya tahu satu dua hadits sudah berani memberikan fatwa, tidak pernah belajar komprehensif mengenai Islam, yang bisanya hanya taqlid buta kepada para "suyukh" mereka tanpa tahu apa dasarnya, apalagi menutup mata terhadap argumentasi pandangan yang berbeda.

Mudah2an issue ini bisa kita diskusikan di masjid2 tempat kita berada (tentunya dengan baik2 dan sabar) sehingga bisa terbentuk solusi untuk menghindari agar issue yang sama tidak terulang lagi. Amin.

Wallahu'alam

No comments: