Tuesday, June 04, 2002

Diskusi dengan Ahmadiyah - part 3


Menanggapi komentar di bawah ini:

> "Muhammad itu bukanlah sekali-kali bapak dari salah seorang laki-
> laki di antara kamu, tetapi dia adalah rasul Allah dan khaataman-
> nabiyyin. Dan adalah Allah maha mengetahui segala sesuatu" (33:40).
>
> Adakah yang bisa menjabarkan dengan komprehensif dan jelas : kenapa
> nabi Muhammad saw bukan bapak dari seorang laki-laki diantara kamu ?
> Kemudian anda hubungkan dengan pernyataan Allah Ta'ala bahwa beliau
> adalah "rasulullah" dan "khaataman-nabiyyin".
>
> Apakah hakikat KORELASI antara Hz. Muhammad saw BUKAN bapak dari
> seorang laki-laki diantara kamu dengan "khaataman-nabiyyin" ?
>

Setahu saya ada dua pendapat mengenai hal ini.

1. Ada yang mengatakan bahwa ayat tsb (33:40) berkenaan ayat
sebelumnya 33:37-40 tentang kasus Zaid bin Haritsah. Nabi SAW
menikahi Zaynab bint Jahsy bekas istri Zaid dan ini dijadikan olok2
oleh mereka yang memusuhi Nabi sebagai suatu hal yang memalukan
karena melanggar tradisi. Meskipun dalam ayat sebelumnya sudah
disebut status Zaid sebagai anak angkat Nabi, Allah SWT menegaskan
kembali bahwa Nabi bukan ayahnya. Lalu apa hubungannya ini dengan
kedua status dalam ayat yang sama, utusan Allah dan penutup para
nabi? Sebagai utusan Allah, Nabi SAW mendapat perintah dari Allah
ketika menikahi Zaynab, bukan karena kehendak beliau, karena Allah
SWT ingin menunjukkan salahnya tradisi adat tsb. Sebagai penutup para
Nabi, penghapusan tradisi ini di"sealed" dan berlaku sepanjang zaman,
karena tidak akan ada lagi nabi baru yang akan merubah hukum ini.

2. Ada yang mengatakan bahwa ayat tsb berkaitan dengan surat Al-
Kautsar di mana surat tsb diturunkan karena orang2 kafir yang
memusuhi Nabi mencemooh dan menghina beliau karena tidak memiliki
keturunan laki2, sehingga mereka berkata bahwa risalahnya akan
terputus setelah beliau wafat (karena tidak akan ada anak laki2 yang
akan melanjutkannya). Allah SWT membantah mereka dalam surat Al-
Kautsar bahwa merekalah yang akan terputus. Dalam ayat 33:40, Allah
SWT menegaskan kembali bahwa meskipun Nabi SAW bukanlah ayah dari
anak laki2 di antara kaum Muslimin, tapi ini bukan berarti status
beliau menjadi hina, karena beliau mendapat tugas mulia dari Allah
sebagai utusanNya, dan tanpa anak laki2 bukan pula berarti risalahnya
akan musnah karena Allah memberikan status beliau sebagai penutup
para nabi yang berarti hukum2 yang diturunkan atas beliau dijamin
Allah tetap berlaku hingga akhir zaman meskipun beliau telah tiada.

Wallahu'alam.

No comments: